Tekanan Ekonomi Dorong Konsumsi Makanan Tak Sehat di Indonesia
Ilustrasi makanan murah tak sehat-Pixabay/@Javaistan-
Di tengah tekanan hidup dan kesibukan harian, banyak keluarga memilih makanan siap saji karena tidak perlu repot memasak dan harganya lebih ekonomis.
Dampak Kesehatan Jangka Panjang
Sayangnya, kebiasaan mengonsumsi makanan tak sehat bisa meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Kurangnya aktivitas fisik akibat gaya hidup serbadigital juga turut memperburuk dampak dari pola makan yang buruk ini.
“Kalau dikaitkan dengan penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol, pola makan instan yang minim gizi ini menjadi salah satu pemicunya. Apalagi kini aktivitas fisik masyarakat juga semakin berkurang karena gaya hidup digital,” paparnya.
BACA JUGA:Jalan Kaki vs Jogging: Mana yang Lebih Cocok untuk Tubuhmu?
BACA JUGA:Film Fantastic Four: First Steps Siap Menggebrak Bioskop Indonesia Bulan Juli!
Akses Terbatas terhadap Makanan Bergizi
Masalah konsumsi makanan tak sehat bukan hanya disebabkan oleh kebiasaan, tapi juga karena ketimpangan akses terhadap bahan makanan sehat.
Saat harga sayuran, buah, dan bahan segar terus meningkat, sementara makanan instan tetap murah dan mudah dijangkau, masyarakat lebih memilih opsi yang paling ekonomis.
"Kondisi ini memerlukan perhatian serius. Di satu sisi, perlu ada edukasi gizi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat. Di sisi lain, negara perlu mendorong akses terhadap makanan bergizi yang lebih terjangkau, terutama untuk kelompok rentan," kata dia.
“Tanpa upaya yang menyeluruh, ketimpangan akses pangan akan terus melanggengkan lingkaran konsumsi makanan tidak sehat di Indonesia,” tutup Nadia.
Makanan tak sehat makin diminati karena harga yang murah dan kepraktisannya, namun pola makan seperti ini menyimpan banyak risiko bagi kesehatan jangka panjang.
Untuk keluar dari lingkaran ini, perlu ada intervensi melalui edukasi dan peningkatan akses terhadap makanan bergizi yang lebih terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
