BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 dengan Durasi Lebih Singkat, Namun Waspadai Dampaknya
Ilustrasi Kemarau-Pinterest/pikbest-
INFORADAR.ID - Musim kemarau 2025 menjadi sorotan utama di Indonesia karena membawa perubahan cuaca yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
BMKG mengumumkan bahwa puncak musim kemarau kali ini akan terjadi pada periode Juni hingga Agustus.
Walaupun musim kemarau 2025 ini diperkirakan lebih singkat, risiko seperti kekeringan dan kebakaran hutan masih tetap perlu diwaspadai.
Beberapa daerah yang mengalami penurunan curah hujan signifikan tetap harus siap menghadapi tantangan selama musim kemarau 2025 berlangsung.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk memahami informasi terbaru tentang musim kemarau 2025 agar langkah antisipasi dapat diambil dengan tepat.
BACA JUGA:Bank Indonesia Uji Coba QRIS di China dan Arab Saudi: Mudah Bayar Pakai Rupiah Saat Bepergian
BACA JUGA:Harga Tiket Konser G-Dragon Jakarta 2025 Mulai Rp1,8 Juta, Buruan Siapkan Diri!

Ilustrasi Kemarau-Pinterest/nguyen thu-
Durasi Pendek Musim Kemarau 2025, Tapi Risiko Tetap Ada
Menurut BMKG, fenomena La Nina dengan intensitas lemah menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pola cuaca musim kemarau 2025.
Meskipun durasinya tidak sepanjang biasanya, risiko kekeringan dan kebakaran hutan tetap mengintai, terutama di wilayah yang curah hujannya menurun drastis.
Masyarakat dianjurkan untuk tetap waspada dan melakukan persiapan sejak dini.
BMKG menegaskan pentingnya kesadaran kolektif agar dampak negatif musim kemarau bisa diminimalkan.
Dampak Musim Kemarau 2025 bagi Berbagai Sektor
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
