Asal-usul Sate, dari Jajanan Pasar Sampai Go Internasional

Hidangan sate lezat yang nikmat --Instagram/@fennywijanarko
INFORADAR.ID – Siapa sih yang nggak kenal sate? Tusukan daging yang dibakar di atas bara ini udah kayak makanan wajib buat semua orang Indonesia.
Sate selalu ada di setiap moment, mau di warung tenda pinggir jalan, pasar malam, sampai acara keluarga.
Dari sate ayam, kambing, sapi, sampai burung puyuh, semua punya rasa masing-masing yang bikin ngiler.
Tapi tahukah kamu, makanan yang sering kita nikmati dengan sambel kacang ini ternyata punya cerita panjang dan menarik lho.
Bukan cuma enak, tapi satu juga punya sejarah, simak artikel di bawah ini tentang asal-usul sate yang kini mendunia.
Sate Lahir dari Pengaruh Budaya
Diperkirakan sate pertama kali muncul di Pulau Jawa sekitar abad ke-19. Waktu itu, banyak pedagang dari Arab, India (terutama Gujarat), dan Timur Tengah datang ke Indonesia.
Mereka membawa cara mengolah daging yang beda banget dari kebiasaan lokal, kalau orang Indonesia dulu lebih sering merebus daging, para pedagang ini memperkenalkan teknik memanggang ala kebab.
Nah, dari situlah masyarakat Jawa mulai mengadaptasi teknik tersebut jadi versi lokal. Daging dipotong kecil-kecil, ditusuk bambu, lalu dibakar.
Biar makan sate makin nikmat , muncullah bumbu kacang, kecap manis, sambal, dan segala jenis saus yang khas Nusantara banget.
Kata sate sendiri diyakini berasal dari bahasa Tamil, yaitu “Catai” yang artinya daging.
Tapi, meski terinspirasi dari budaya luar, racikan akhir dan cita rasa sate murni hasil karya orang Indonesia. Jadi, bisa dibilang sate itu khas Nusantara.
Sate Jadi Mendunia
Lewat diaspora dan promosi budaya, sate menyebar ke berbagai negara. Di Belanda, misalnya, sate bahkan jadi menu populer dengan nama “satay”, lengkap dengan saus kacangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: