Mencegah Hipotermia Saat Mendaki: Pelajaran dari Insiden Tragis di Gunung

Ilustrasi terkena hipotermia-pinterest/Mayo Klinic-
Lapisan kedua lilih bahan fleece atau jaket berbulu untuk menjaga panas tubuh.
Lapisan luar kenakan jaket tahan angin dan air untuk melindungi dari cuaca buruk.
- Gunakan Peralatan Pendukung
Sarung tangan, kaus kaki tebal, dan penutup kepala untuk menjaga kehangatan.
Sleeping bag yang sesuai dengan suhu lingkungan gunung yang akan didaki.
Matras sebagai insulasi dari permukaan tanah yang dingin.
-Siapkan Perlengkapan Darurat Termasuk thermal blanket, korek api, dan makanan berkalori tinggi untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
2. Langkah Pencegahan Saat Mendaki
Atur Ritme Perjalanan: Menjaga kecepatan berjalan agar tubuh tetap menghasilkan panas tanpa berkeringat berlebihan.
- Hindari Berdiam Diri Terlalu Lama
Saat beristirahat, cari lokasi yang terlindung dari angin dan tetap bergerak agar suhu tubuh tidak menurun drastis.
- Pastikan Pakaian Tetap Kering
Segera ganti pakaian yang basah karena keringat atau hujan agar tidak mempercepat kehilangan panas tubuh.
- Buat Tempat Istirahat yang Nyaman Selalu gunakan tenda yang tertutup rapat, matras, dan sleeping bag yang sesuai dengan suhu lingkungan.
3. Mengenali Gejala Hipotermia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: