Jepang Merespons Tagar KaburAjaDulu: Peluang atau Tantangan?

Jepang Merespons Tagar KaburAjaDulu: Peluang atau Tantangan?

Duta Besar Masaki Yasushi -Instagtam @jpnambsindonesia-

Seiring meningkatnya permintaan tenaga kerja, jumlah pekerja asal Indonesia di Jepang mengalami lonjakan hampir tiga kali lipat sejak 2018. 

Salah satu faktor utama yang mendorong minat pekerja Indonesia adalah gaji yang lebih kompetitif, yakni sekitar ¥180.000 atau Rp18,7 juta per bulan, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan upah minimum di banyak daerah di Indonesia.

Peluang Besar, tetapi Tidak Tanpa Tantangan

Meskipun Jepang membuka banyak peluang kerja bagi tenaga asing, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal bahasa, budaya kerja, dan regulasi ketenagakerjaan yang berbeda dari Indonesia.

Untuk mempersiapkan tenaga kerja, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Indonesia telah mengembangkan program pelatihan bahasa dan keterampilan bagi calon pekerja yang ingin bekerja di Jepang. 

BACA JUGA:Lebih dari Sekadar Lezat! Ini 7 Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan

BACA JUGA:Tagar KaburAjaDulu: Tren Ingin Pergi ke Luar Negeri, Cara Mencintai Indonesia Kata Anies Baswedan

Langkah ini bertujuan untuk memastikan mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri Jepang serta mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.

Tren tagar KaburAjaDulu mencerminkan meningkatnya keinginan generasi muda Indonesia untuk mencari peluang di luar negeri, terutama di Jepang yang kini membuka lebih banyak lowongan bagi tenaga kerja asing.

Namun, bekerja di luar negeri bukan hanya tentang mendapatkan gaji lebih besar, tpi persiapan mental, keterampilan, dan pemahaman budaya kerja menjadi faktor kunci dalam kesuksesan di negara lain. 

Jika dimanfaatkan dengan baik, meningkatnya jumlah tenaga kerja Indonesia di Jepang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi bagi individu, tetapi juga dapat memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: