Tertarik Belajar ke Luar Negeri? Yuk Simak Perjalanan Kemal, Mahasiswa Untirta yang Lolos Program IISMA

--
INFORADAR.ID – Kemal Kardi Wijaya, mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) angkatan 2022, berhasil menjadi salah satu penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Perjalanannya dalam meraih kesempatan emas ini tentu tidak mudah, tetapi semangat dan tekad yang kuat membawanya hingga ke Charles University, Republik Ceko.
Kemal mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti IISMA berasal dari keinginannya untuk belajar ke luar negeri. “Saat mendengar adanya program IISMA, saya gak bisa ngelewatin once in a lifetime opportunity ini,” ujarnya.
Meskipun Charles University merupakan pilihan ketiganya dalam daftar universitas tujuan, ia merasa kampus ini adalah tujuan yang paling sesuai. “Pilihan mata kuliah yang ditawarkan cocok dengan jurusan saya di UNTIRTA. Selain itu, saya juga tertarik dengan Praha yang dikenal sebagai salah satu kota tercantik di Eropa,” jelasnya.
BACA JUGA:Catat! Ini 5 Skill Penting yang Harus Dikuasai Jika Kamu Ingin Berkarir di Luar Negeri
Dalam perjalanannya lolos IISMA, Kemal harus menghadapi berbagai tantangan dalam proses seleksi. Dengan waktu persiapan yang hanya satu bulan sebelum pendaftaran ditutup, ia harus menyelesaikan berbagai persyaratan administrasi, termasuk transkrip nilai, surat izin, sertifikat penghargaan, serta esai dalam bahasa Inggris tentang motivasinya mengikuti IISMA. Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah English Proficiency Test (EPT). “Saya harus mengambil tes di Bogor dalam kondisi sakit DBD, lalu langsung dirawat setelahnya. Semua demi mengejar tenggat waktu pendaftaran,” katanya.
Setibanya di Praha, Kemal merasakan perbedaan budaya yang cukup besar. “Semuanya terasa berbeda. Masyarakat Ceko cenderung lebih individualis dan kurang ekspresif dibandingkan orang Indonesia yang lebih ramah,” ujarnya.
Dari segi akademik, ia menilai sistem pendidikan di Charles University lebih terstruktur dan optimal dibandingkan di Indonesia. “Dosen memiliki metode pengajaran yang beragam, tidak hanya sekadar presentasi mahasiswa. Mereka juga sangat terbuka untuk diskusi,” ungkapnya. Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah adanya forum anonim yang memungkinkan mahasiswa bertanya tanpa rasa takut.
Di luar akademik, Kemal juga aktif dalam organisasi IISMA dan turut serta dalam program Culturise, yaitu acara untuk mempromosikan budaya Indonesia di kampusnya. Ia berperan sebagai MC, tim logistik, dan juga tim masak. “Meskipun cukup kacau. Namun, rasanya sangat memuaskan ketika acara sukses digelar,” katanya.
BACA JUGA:Tingkatkan Value di 2025 Dengan Daftar Beasiswa Luar Negeri, Begini Cara Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: