Comeback Mengejutkan, Nesta Kembali Latih Monza yang Terpuruk di Serie A

Comeback Mengejutkan, Nesta Kembali Latih Monza yang Terpuruk di Serie A

Alessandro Nesta kembali melatih AC Monza-nesta-instagram.com

INFORADAR.ID - Alessandro Nesta, mantan bek legendaris AC Milan dan tim nasional Italia, kembali menukangi Monza, tim yang saat ini berjuang di zona degradasi Serie A.

Kejadian ini cukup mengejutkan karena Nesta baru saja dipecat oleh klub tersebut pada bulan Desember lalu, hanya berselang tujuh minggu dari pengangkatannya kembali.

Pemecatan Nesta sebelumnya terjadi setelah serangkaian hasil buruk yang dialami Monza, di mana mereka hanya mampu meraih satu kemenangan dalam 17 pertandingan liga.

Manajemen klub kemudian menunjuk Salvatore Bocchetti sebagai pengganti Nesta, bahkan mengikatnya dengan kontrak jangka panjang hingga musim 2026-2027. Namun, masa jabatan Bocchetti ternyata tidak berlangsung lama.

Bocchetti hanya mampu memenangkan satu dari tujuh pertandingan yang ia pimpin. Kekalahan telak 5-1 dari Lazio pada pertandingan terakhir menjadi puncak kekecewaan manajemen terhadap performa tim di bawah asuhannya.

BACA JUGA:Napoli Ditahan Imbang 1-1 oleh Udinese di Kandang Sendiri

Monza saat ini terpuruk di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan 13 poin dari 24 pertandingan, dan terpaut delapan poin dari zona aman.

Produktivitas gol mereka juga sangat mengkhawatirkan, hanya mencetak enam gol dalam tujuh pertandingan di bawah arahan Bocchetti.

Kembalinya Nesta ke Monza merupakan perjudian besar bagi klub. Nesta, yang merupakan bagian dari skuad Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006, memiliki pengalaman melatih di berbagai klub, termasuk Miami FC, Perugia, Frosinone, dan Reggiana.

Namun, pengalamannya di Serie A sangat terbatas, dan masa jabatan pertamanya di Monza tidak berjalan sesuai harapan.

BACA JUGA:Barcelona Tundukkan Sevilla 4-1 Meski Bermain dengan Sepuluh Pemain

Nesta pertama kali ditunjuk sebagai pelatih Monza setelah Raffaele Palladino pindah ke Fiorentina pada akhir musim lalu.

Namun, ia hanya bertahan selama 175 hari sebelum akhirnya dipecat. Selama masa jabatannya, Nesta hanya mampu memenangkan tiga dari 20 pertandingan di semua kompetisi.

Kini, Nesta menghadapi tugas berat untuk menyelamatkan Monza dari degradasi. Ia harus segera membenahi performa tim, meningkatkan mentalitas pemain, dan menemukan strategi yang tepat untuk meraih poin demi poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: x.com/@acmonza