Awas! Bahaya Kesehatan Mental Anak Remaja Gen-Z yang Banyak Orang Tidak Ketahui

Awas! Bahaya Kesehatan Mental Anak Remaja Gen-Z yang Banyak Orang Tidak Ketahui

Kesehatan Anak Remaja-pinterest/ greenMe-

INFORADAR.ID - Kesehatan mental remaja kini menjadi sorotan utama di berbagai platform media sosial, di mana banyak remaja mulai berbagi pengalaman pribadi dan mencari dukungan untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Fenomena ini mencerminkan perubahan positif dalam cara pandang masyarakat terhadap Kesehatan mental, yang sebelumnya sering dianggap tabu untuk dibicarakan.

Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 15,5 juta remaja di Indonesia mengalami gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. Angka ini semakin diperburukoleh tekanan dari media sosial, lingkungan sekitar, dan tuntutan akademis yang tinggi.

Meningkatnya Kesadaran dan Dukungan

Kampanye untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental terus digalakkan oleh berbagai organisasi, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Mereka mendorong remaja untuk berbicara terbuka tentang perasaan mereka dan mencari bantuan ketika diperlukan. Inisiatif ini diharapkan dapat

meruntuhkan stigma seputar kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi generasi muda.

BACA JUGA:5 Fakta Mengejutkan tentang Sel Kanker yang Perlu Kamu Tahu

BACA JUGA:Mau Tahu Karakter Seseorang? Coba 7 Cara Ini

Salah satu contoh inisiatif yang berhasil adalah program "Bicara Kesehatan Mental" yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan. Program ini menyediakan pelatihan bagi guru dan konselor di sekolah untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada siswa dan memberikan dukungan yang tepat. Selain itu, banyak sekolah kini mulai mengintegrasikan pendidikan kesehatan mental ke dalam kurikulum mereka, sehingga siswa dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.

Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Berdasarkan penelitian terbaru, terdapat hubungan signifikan antara penggunaan media sosial, khususnya platform seperti TikTok dan Instagram, dengan kesehatan mental remaja. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak cukup baik di kalangan remaja. Penelitian oleh Mardiana dan Maryana (2024) menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu di platform ini cenderung mengalami masalah kesehatan mental yang lebih serius.

Media sosial sering kali menampilkan standar kecantikan dan kesuksesan yang tidak realistis, yang dapat membuat remaja merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Hal ini menyebabkan perbandingan sosial yang merugikan, di mana remaja merasa hidup mereka tidak sebanding dengan apa yang mereka lihat di media sosial. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengajarkan remaja cara menggunakan media sosial dengan bijak dan menyaring konten yang mereka konsumsi.

Pentingnya Akses Informasi Kesehatan Mental

Di era digital saat ini, akses informasi mengenai kesehatan mental menjadi sangat penting. Dengan 15,5 juta remaja terpengaruh oleh masalah kesehatan mental dalam setahun terakhir, penting untuk meruntuhkan stigma yang ada dan memberikan dukungan yang diperlukan. Banyak organisasi kini berfokus pada penyuluhan dan pendidikan untuk membantu remaja memahami dan mengatasi masalah yang mereka hadapi.

BACA JUGA:Cegah Kanker dengan Perubahan Gaya Hidup Sederhana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: