Hadirkan Antropolog Prancis, Unsera Gelar Public Lecture Tentang Nilai Strategis Indonesia di Asia Tenggara
Potret saat acara Public Lecture bersama Antropolog Prancis di Unsera--
Prof. Gabriel dikenal juga sebagai pengamat pencak silat di Banten, bahkan telah menerbitkan buku tentang budaya bela diri ini melalui Yayasan Obor Pustaka.
Selain pencak silat, Prof. Gabriel juga tertarik dengan kajian masyarakat adat, seperti Baduy dan Kasepuhan Banten Kidul.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum, Prof. Gabriel menyampaikan harapannya.
BACA JUGA:4 Tips Memanfaatkan Satu Hari Libur Kerja Semaksimal Mungkin
“Saya berharap setelah ini para mahasiswa dapat mencari tokoh-tokoh yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luar biasa untuk dipelajari, sehingga penelitian mereka kelak bisa menjadi inovasi yang bermanfaat.” ucap Prof. Gabriel Facal.
Potret Prof. Gabriel Facal dan Dr. Abdul Malik, M.Si--
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada diskusi akademis, namun juga diharapkan dapat memicu antusiasme masyarakat Banten terhadap kajian sosial dan budaya yang mendalam.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, tidak hanya lingkungan Unsera saja, tetapi juga masyarakat di Banten dapat tergerak untuk lebih memperhatikan program kajian seperti ini.” kata Arif Kirdiat selaku Ketua Sahabat Relawan Indonesia.
Arif Kirdiat mengungkapkan bahwa dengan diadakannya kegiatan ini, masyarakat di Banten bisa lebih tergerak dalam memperhatikan program kajian seperti ini.
Sehingga Public Lecture ini menjadi wadah inspirasi bagi mahasiswa dan peserta untuk lebih memahami posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara, serta memahami peluang riset di bidang sosial dan budaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: