Asal Usul Bikini, Ternyata dari Keterbatasan Kain Akibat Perang Dunia
Potret wanita mengenakan bikini-Pexels-pixabay.com
Ilustrasi asal usul bikini-KlaRoFotodesign-pixabay.com
Bikini mungkin menjadi revolusioner, tetapi penerimaannya tidaklah instan. Sejumlah negara seperti Spanyol, Italia, dan Australia melarang penggunaannya, sementara Gereja Katolik menyatakannya tidak bermoral.
Namun, industri hiburan, terutama Hollywood—perlahan mulai mempopulerkannya. Aktris seperti Brigitte Bardot dan Marilyn Monroe menjadi ikon bikini, membawa pakaian ini ke sorotan dunia.
Seiring waktu, bikini berevolusi menjadi berbagai bentuk seperti thong, bikini Brasil, dan mikro bikini, yang tak hanya menonjolkan seni desain tetapi juga ekspresi diri.
Namun, meskipun popularitasnya terus berkembang, kontroversi di sekitarnya tidak sepenuhnya hilang.
BACA JUGA:Brand Fashion Indonesia yang Disangka Brand Luar Negeri, Nomor Dua Populer Dikalangan Pecinta Alam
Di beberapa pantai Amerika Serikat, penggunaan thong masih dilarang, dan undang-undang di beberapa negara seperti Spanyol melarang penggunaan bikini di tempat umum.
Mengutip Fashion Law Journal, pada akhir 1990-an, industri bikini tumbuh pesat, menghasilkan lebih dari $800 juta per tahun.
Meskipun demikian, perdebatan mengenai tatapan pria dan standar kecantikan yang dibawa bikini terus berlanjut di berbagai budaya.
Kini, bikini bukan lagi dianggap sebagai simbol antisosial atau tidak bermoral. Sebaliknya, bikini telah berubah menjadi lambang otonomi tubuh dan kebebasan berekspresi.
Tidak hanya bentuk tubuh "ideal" yang diasosiasikan dengan bikini telah berubah, tetapi juga penerimaan bahwa setiap wanita, dengan berbagai ukuran dan bentuk tubuh, memiliki hak untuk memakainya.
Bikini telah berkembang jauh, dan kini merayakan inklusivitas dan ekspresi diri dalam mode.
BACA JUGA:5 Fashion Designer Indonesia Kelas Dunia, Lady Gaga sampai Ariana Grande Pakai Karya Mereka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fashionlawjournal.com