Jadwal Terlalu Padat, Para Pemain Sepak Bola Kompak Ancam Mogok
Cristiano Ronaldo telah mencetak 900 gol sepanjang karirnya-cristiano-instagram.com
INFORADAR.ID - Berita terbaru dari dunia sepak bola mengindikasikan kemungkinan pemogokan oleh para pemain sepak bola jika masalah terkait jadwal pertandingan tidak segera diatasi.
Para pemain sepak bola mengungkapkan frustrasi atas jadwal yang semakin padat akibat kompetisi baru dan kalender yang terus berkembang.
Dilansir dari Marca pada Jum'at, 20 September 2024, beberapa pemain bintang sepak bola dunia, seperti Rodri, menunjukkan ketidakpuasan, mengisyaratkan bahwa pemogokan mungkin menjadi opsi jika kondisi ini berlanjut.
Peningkatan jumlah turnamen, termasuk Nations League dan Liga Champions yang diperpanjang, telah menciptakan beban berat bagi para atlet, berkontribusi pada meningkatnya cedera dan kelelahan.
BACA JUGA:Mbappe Bersinar di Debut Eropa Real Madrid, Stuttgart Tumbang 3-1
Julián Álvarez, misalnya, menghadapi 75 pertandingan musim lalu, sebuah angka yang umum bagi pemain elit yang sering menjalani sekitar 60 pertandingan setahun.
Frustrasi ini dirasakan oleh banyak pihak dalam komunitas sepak bola. Jules Kounde dari Barcelona mengusulkan pemogokan untuk mendorong perubahan dari pengambil keputusan.
Tokoh terkenal seperti Pep Guardiola dan Thibaut Courtois juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap tuntutan jadwal saat ini.
Di sisi lain, beberapa pemain seperti Nico Gonzalez berpendapat bahwa jadwal yang padat memberikan keuntungan bagi pemain muda dan bisa dikelola dengan istirahat serta nutrisi yang baik.
BACA JUGA:Pecat 43 Pegawai, Erick Thohir Tegaskan Komitmen Reformasi Total PSSI
Masalah ini lebih luas daripada sekadar para pemain elit; banyak pemain, terutama yang tidak terlibat di tingkat Eropa, menjalani jadwal yang kurang menuntut.
Di Spanyol, sekitar 325 pemain tidak berpartisipasi dalam kompetisi Eropa, menunjukkan perbedaan signifikan antara pemain papan atas dan lainnya.
David Aganzo, presiden serikat pemain sepak bola Spanyol, menolak pengurangan gaji sebagai respons terhadap berkurangnya jumlah pertandingan dan menyerukan peningkatan struktur kompetisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: