Mahalini Jalani Upacara Mepamit untuk Jadi Mualaf, Ini Sayarat dan Tata Cara Masuk Islam yang Benar

INFORADAR.ID- Mahalini Raharja atau yang dikenal dengan  penyanyi jebolan Indonesia Idol ini dipastakan akan masuk islam, sebelum melangsungkan akad nikah dengan Rizki Febian.

Sebelumnya, Mahalini menjalani upacara adat Dharma suaka dan dilanjutkan dengan upacara tradisi Mepamit ini di Bali.

Upacara Mepamit ini yang bermakna calon pengantin wanita meminta izin kepada para leluhurnya untuk menikah dan selanjutnya menjadi tanggung jawab calon pengantin pria dan keluarganya  dimasa depan.

Selain itu, calon mertua Mahalini yaitu komedian Sule juga mengatakan bahwa proses Mepamit ini salah satu prosesi untuk Mahalini pindah agama dari Hindu ke Islam.

“Alhamdulillah guys, semua sudah selesai jadiin tuh acara Mepait. Mepamit, pamitan dari keluarga dan juga leluhurnya Lini. Bahwasannya Lini akan berpindah  agama,” Ujar Sule di kanal Youtube SL MEDIA , Selasa, 7 Mei 2024.

BACA JUGA:Netizen Kritik Pernikahan Mahalini dan Rizky Febian Tak akan Langgeng, Sule Beri Tanggapan Cukup Tajam

Sule sudah memastikan bahwa Mahalini sudah mendapatkan izin dari keluarganya untuk berpindah keyakinan sebelum melangsungkan akad nikah di Jakarta nanti.

“Lini sudah diizinkan dan sudah diperbolehkan untuk menikah secara agama kami nanti di Jakarta, terimakasih buat semuanya ya”. Tutupnya.

Walaupun sudah melaksanakan Mepamit pada tanggal 5 Mei 2024 kemarin di Bali.

Mahalini maupun keluarga dari Rizki Febian tersebut tidak membagikan momen saat proses Mahalini mengucapkan kalimat Syahadat.

Walupun tidak di perlihatkan kepada publik, tidak sedikit publik yang meyakini jika Mahalini sudah mengucaka kalimat Syahadat jauh sebelum proses Mepamit dilakukan.

Sementara itu, ada tiga cara dan syarat masuk islam yang perlu dilakukan dintaranya yaitu:

1. Membaca dua kalimat syahadat dan meyakini dalam hati akan keesaan Tuhan dan Nabi Muhammad adalah utusan Sllah SWT.

2. Melakukan mandi yang menurut sebagian ulama diwajibkan namun ulama lain ada yang berpendapat bahwa itu sunnah.

Sumber: