Tak Hanya Perayaan Agama, Hari Raya Nyepi di Bali Jadi Gerakan Hemat Listrik Sedunia

Tak Hanya Perayaan Agama, Hari Raya Nyepi di Bali Jadi Gerakan Hemat Listrik Sedunia

Tak Hanya Perayaan Agama, Hari Raya Nyepi di Bali Jadi Gerakan Hemat Listrik Sedunia--unsplash/ Kharl Anthony Paica

INFORADAR.ID- Hari Raya Nyepi 2024 jatuh pada besok Selasa 12 Maret.

Nyepi berasal dari kata sepi yang berarti sepi, sunyi, bebas atau tidak ada kegiatan. 

Hari Raya Nyepi adalah Tahun Baru Hindu menurut kalender Saka, yang dimulai pada tahun 78 Masehi. Tahun Baru Bali menurut kalender Saka diawali dengan mengasingkan diri dan melakukan Katur Burata Penyepian.

Orang-orang yang merayakan Nyepi biasanya tidak melakukan aktivitas seperti biasa. 

Bandara Internasional Ngurah Rai juga akan ditutup, namun rumah sakit tidak akan tutup.

Pada Hari Raya Nyepi, semua umat Hindu yang merayakannya harus menjalankan empat Catur Brata Penyepian, yaitu amati geni (tidak berapi-apai atau menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).

Namun ternyata, selain memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi Wasa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Hari Raya Nyepi yang dilakukan di Bali juga memberikan efek positif terhadap provinsi Bali.

1.  Mengurangi tingkat karbon dioksida

Tidak adanya aktivitas harian pada hari Nyepi di Bali mengurangi konsentrasi karbon dioksida (H2O). 

Dalam kasus tidak adanya aktivitas di hari Nyepi, emisi 20.000 ton karbon dioksida berkurang.

2. Penghematan listrik secara besar-besaran

Karena listrik dipadamkan selama 24 jam pada Hari Raya Nyepi, negara bagian Bali dapat menghemat hingga 60 persen listrik selama periode ini. Ini setara dengan 4 miliar rupiah atau sekitar 290 megawatt (MW).

3. Penghematan bahan bakar solar

Penutupan pembangkit listrik akan mengakibatkan hilangnya listrik yang dapat digunakan oleh penduduk Bali. Penghentian pembangkit listrik ini akan menghemat 500.000 liter solar, atau setara dengan Rp 3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bali.kemenag.go.id