Mengenali Ciri-ciri Kantor Toxic, Pertimbangkan Tetap Bertahan atau Resign?

Mengenali Ciri-ciri Kantor Toxic, Pertimbangkan Tetap Bertahan atau Resign?

Ilustrasi kantor toxic --freepik @macrovector

INFORADAR.ID - Dalam lingkungan kerja yang semakin beragam dan kompleks, pengalaman di tempat kerja dapat menjadi salah satu faktor penentu kualitas hidup seseorang. Namun, tidak semua lingkungan kerja menawarkan pengalaman yang positif.

Beberapa tempat kerja memiliki atmosfer beracun yang penuh dengan ketegangan, konflik, dan ketidaknyamanan yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan karyawan. Berada di lingkungan kerja yang beracun membuat banyak orang berada dalam dilema antara bertahan atau keluar. Kedua pilihan tersebut memiliki konsekuensi yang serius dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Mengidentifikasi karakteristik tempat kerja yang tidak sehat adalah langkah pertama yang penting dalam menghadapi situasi tersebut. Mulai dari perilaku atasan hingga hubungan kekuasaan di antara rekan kerja, tanda-tanda ini dapat memberikan petunjuk tentang keadaan lingkungan kerja.

Supervisor yang narsis cenderung berperilaku otoriter dan egosentris, menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa tidak dihargai dan diabaikan. Persaingan yang tidak sehat di antara rekan kerja sering kali dipicu oleh rencana insentif yang tidak seimbang dan kurangnya komunikasi yang terbuka, yang dapat merusak ikatan tim dan produktivitas secara keseluruhan.

Selain itu, kurangnya atmosfer positif atau semangat yang mendorong di tempat kerja juga merupakan indikasi kantor yang beracun. Jika karyawan tidak merasa termotivasi atau tidak memiliki visi yang sama dengan perusahaan, maka kualitas kerja dan kepuasan kerja secara keseluruhan akan menurun.

Penyebaran gosip dan rumor yang cepat juga merupakan indikator kantor yang tidak sehat dan menciptakan lingkungan di mana kepercayaan dan kerja sama sulit dibangun. Lebih buruk lagi, umpan balik yang tidak konstruktif dan berlebihan dapat memperburuk keadaan, menciptakan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak aman bagi karyawan.

1. Atasan yang narsis

Atasan yang narsis cenderung berfokus pada kepentingan dan ego mereka sendiri daripada kesuksesan tim secara keseluruhan. Mereka sering meremehkan anggota tim dan sulit menerima umpan balik dan kritik yang membangun. Jika Anda bekerja dengan atasan seperti ini, pertimbangkan apakah lingkungan kerja Anda sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan karier Anda.

BACA JUGA:Bagaimana Cara Menghindari Rekan Kerja yang Toxic? Begini Tipsnya

2. Persaingan yang tidak sehat

Lingkungan persaingan yang tidak sehat dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan di antara rekan kerja. Tempat kerja yang berfokus pada mengucilkan satu sama lain daripada bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama sering kali menyebabkan penurunan produktivitas dan kepuasan kerja. Jika Anda merasa terjebak dalam lingkungan seperti itu, pertimbangkan apakah Anda masih layak untuk tetap bekerja di tempat tersebut.

3. Kurangnya atmosfer yang positif

Salah satu ciri utama dari kantor yang beracun adalah kurangnya atmosfer positif atau semangat yang mendorong di tempat kerja. Jika Anda merasa tegang atau terbebani oleh atmosfer negatif setiap kali Anda datang ke kantor, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional Anda. Kaji apakah Anda merasa terhubung dengan nilai-nilai perusahaan dan apakah lingkungan kerja mendukung pertumbuhan dan perkembangan Anda.

4. Gosip adalah hal yang biasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: