Perlindungan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Ditingkatkan, Patroli Menyisir Wilayah Laut dan Darat

Perlindungan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Ditingkatkan, Patroli Menyisir Wilayah Laut dan Darat

Petugas BTNUK tengah berpatroli di kawasan Semenanjung Ujung Kulon yang menjadi tempat tinggal habitat Badak Jawa.-Balai Taman Nasional Ujung Kulon-

INFORADAR.ID - Perlindungan terhadap Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon atau TNUK semakin ditingkatkan. Patroli dilakukan dengan menyisir wilayah laut dan darat.

Seperti kita ketahui, Badak Jawa merupakan satwa langka yang dilindungi dan menjadi ikon di Taman Nasional Ujung Kulon di bawah naungan Balai Taman Nasional Ujung Kulon atau BTNUK.

Perlindukan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon kini terus ditingkatkan pengamanannya, terutama di kawasan yang menjadi habitat tempat tinggal Badak Jawa di TNUK, Kabupaten Pandeglang. Kawasan menjadi tempat tinggal Badak Jawa ialah Semenanjung  Ujung Kulon.

Peningkatan pengamanan kawasan TNUK dalam rangka melindungi tempat tinggal Badak Jawa dari gangguan manusia khususnya.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) Ardi Andono mengatakan, dalam rangka melindungi  Badak Jawa maka dilakukan dilakukan peningkatan patroli.

"Terutama pada area kawasan Semenanjung Ujung Kulon. Menjadi tempat tinggal habitat Badak Jawa," katanya seperti yang dikutip dari RADARBANTEN.CO.ID, Senin, 26 Februari 2024.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Dua Induk Badak Jawa Melahirkan di TNUK, Bupati Pandeglang Beri Selamat

Patroli yang dilakukan terbagi dalam beberapa tim. Mulai dari tim patroli monitoring Badak Jawa.

"Patroli pengamanan kawasan dan patroli mobile.Patroli ini dilaksanakan oleh petugas secara bergantian," katanya.

Artinya pergantian akan dilakukan selam kurang lebih 15 hari. Sehingga kawasan Semenanjung Ujung Kulon akan terus terjaga.

"Namun dalam kegiatan patroli tersebut tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk dapat mencapai lokasi patroli," katanya.

Tantangan akan dihadapi oleh para petugas patroli diantaranya kondisi cuaca buruk. Kemudian bagi yang bertugas melakukan patroli darat maka harus berjalan kaki.

"Menelusuri hutan lebat. Selama berhari-hari sampai waktu tugas selesai," katanya.

Selama di perjalanan tentunya mereka akan mendirikan camp untuk beristirahat. Sedangkan untuk patroli di laut para petugas akan menggunakan sekoci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: