Teater Guriang Gelar Saba Budaya Banten

Teater Guriang Gelar Saba Budaya Banten

Pagelaran Seni di Sanggar Guriang Tujuh Indonesia -Nurandi-

INFORADAR.ID - Dalam mengenalkan budaya masyarakat Banten, Teater Guriang Tujuh Indonesi menggelar kegiatan panjang dengan nama Saba budaya Banten. Kegiatan tersebut digelar dari bulan Januari sampai dengan Oktober 2024.

Diketahui Saba Budaya Banten, merupakan kegiatan pagelaran seni dan diskusi, yang memberikan wawasan bagi masyarakat luas untuk menggenal Budaya dan kearifan lokal Banten. 

Menurut Direktur Teater Guriang Dede Abdul Majid mengatakan, dengan sejarah panjang Provinsi Banten, tentunya Yayasan Guriang Tujuh Indonesia, mengagas program pengelolaan ruang Budaya yang bertajuk Saba Budaya Banten.

"Di usia Banten ke 23, dengan sejarah kebudayaan Banten yang begitu hebat. Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) masih di bawah target pencapaian IPK nasional. Hal itu salah satunya dipengaruhi tidak adanya pengelolaan ruang budaya di masyarakat Banten. Sehingga kami Yayasan Guriang Tujuh Indonesia, menggelar Saba Budaya Banten," katanya, Senin 19 Februari 2024.

Dijelaskan Majid, Saba dalam bahasa Sunda Baduy memiliki arti mengunjungi. Budaya Banten, berarti kehidupan yang mewakili karakter atau identitas masyakat Banten. 

"Jika diartikan, Saba Budaya Banten. Berfokus pada ekologis budaya, sosial budaya, dan ekonomi budaya. Ketiga hal tersebut mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam upaya mencapai tujuan keberlanjutan. Dalam keseluruhan, ekologi, Sosial, dan ekonomi kebudayaan menyoroti pentingnya melihat budaya dan lingkungan sebagai sistem yang saling terkait dan saling mempengaruhi sebagai jejaring kebudayaan," ucapnya.

Kegiatan Saba Budaya Banten di antaranya adalah pameran seni yang mencakup berbagai medium seperti lukisan, patung, fotografi, dan seni instalasi. Pameran ini menjadi platform bagi seniman lokal dan luar Banten. Selain pameran, mengadakan serangkaian konser musik, pertunjukan teater, dan tari tradisional, yang menampilkan bakat-bakat lokal serta pertunjukan dari luar Banten. 

Selain program publik, kolaborasi antar institusi kebudayaan pengelolaan ruang budaya menjadi landasan kuat dalam memperkaya pengalaman budaya dan menciptakan dampak yang lebih luas. Melalui kerjasama ini, berbagai institusi budaya saling berbagi sumber daya, pengetahuan, dan kreativitas untuk menghasilkan program-program yang lebih komprehensif dan inovatif.

Seniman yang sering disapa Majid ini menyampaikan, melalui Saba Buday Banten setiap orang memiliki kesempatan untuk membentuk opini, sikap, dan persepsi masyarakat terhadap berbagai aspek budaya di Banten. 

"Saba Budaya Banten mengacu pada suatu gambaran atau representasi visual dari keragaman budaya yang diintegrasikan dengan konsep keberlanjutan,"

Diharapkan Majid, Saba Budaya Banten dapat menjadi ruang ekpresi dan mengenalkan budaya Banten kepada masyarakat luar. Karena semakin berkembangnya zaman masyarakat lupa dan tidak mengenal budaya serta kearifan lokal.

"Melalui acara dan kegiatan yang di gelar di Saba Budaya Banten, Guriang menciptakan ruang untuk dialog, refleksi, dan pemahaman bahwa masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan melestarikan warisan budaya suatu komunitas atau wilayah," pungkas Majid. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: