Tingginya Persaingan Kerja, Pemuda di China Memilih Lying Flat atau Rebahan

Tingginya Persaingan Kerja, Pemuda di China Memilih Lying Flat atau Rebahan

ilustrasi lying flat--freepik/jcomp

INFORADAR.ID - Muncul tren baru di China pada kalangan muda yakni Lying Flat atau rebahan.

Lying Fat atau Tang Ping dalam bahasa China, menjadi gerakan pp[uler dikarenakan generasi muda yang mulai lelah dengan tekanan pekerjaan dan kehidupan yang super sibuk di kota-kota besar.

Fenomena Lying Flat dimulai sejak tahun 2021, saat perekonomian China meningkat secara drastis setelah melewati Covid-19 di tahun 2020.

Perekonomian China meningkat sekita 8,1% di tahun 2021 dimana skor angka tersebut merupakan rekor pertumbuhan tertinggi negara mereka selala 10 tahun terakhir.

Namun sayangnya, angka pertumbuhan ini memakan banyak tenaga dan memberi tekanan yang tinggi bagi pekerja di China.

Dikenal dengan etos kerjanya yang sangat tinggi China memiliki budaya kerja 9-9-6. Yakni, kerja jam 9 pagi hingga jam 9 malam dalam 6 hari selama satu minggu.

Budaya kerja ini dilatar belakangi oleh besarnya persaingan kerja di China. Sehingga para pekerja tidak punya banyak pilihan.

Budaya keraja 9-9-6 pada akhirnya mmebuat para pekerja bournout yang berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan para pekerja China.

Banyak yang mengalami stres dan kelelahan aibat jam kerja yang panjang yang membuat mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk beristirahat, bersosialisasi atau menikmati kehidupan di luar jam kerja.

Seorang arsitek di Beijing, China bernama Nana yang berusia 21 tahun mengundurkan dirinya dan memutuskna untu Lying Flat setelah berhasil mengumpulkan uang tabungan sebesar 2 juta yuan atau setara dengan Rp4,1 miliar.

Padahal Nana memiliki penghasilan 20.000 Yuan setara dengan Rp41 juta per bulannya.

Para pekerja yang memutuskan Lying Flat mayoritas oindah ke daerah pedesaan atau pegunungan untuk menikmati kehidupan.

Pemerintah China berusaha meredam fenomena ini karena dianggap sebagai sikap negatof terhadap kemajuan sosial dan ekonomi negara.

Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa Lying Flat merupakan bentuk menghindari tanggung hawab, kurangnya semangat kontribusi dan mengancam struktur pembangunan sosial ekonomi China yang stabil.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: