Pareidolia, Kondisi Ketika Melihat Objek Seperti wajah Manusia

Pareidolia, Kondisi Ketika Melihat Objek Seperti wajah Manusia

Pareidolia, Kondisi Ketika Melihat Objek Seperti wajah Manusia-Ilustrasi:Freepik/benzoix-

INFORADAR.ID - Apakah Anda pernah mengalami hal ini? Melihat benda mati seperti awan atau benda lainnya tapi malah seperti melihat wajahmanusia?

Ternyata hal ini ada namanya lho, kondisi seperti ini dinamakan dengan Pareidolia dalam dunia psikologi. Ini adalah sebuah fenomena psikologis.

Apakah kondisi ini berbahaya? Jawabannya tidak, Karena fenomena ini bisa terjadi pada semua orang dan umum terjadikapan saja.

Pareidolia adalah fenomena psikologis di mana seseorang melihat pola atau bentuk yang dikenali dalam objek atau stimulus yang sebenarnya acak atau tidak berarti.

Ini sering kali terjadi ketika seseorang melihat wajah atau bentuk manusia dalam objek yang sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan manusia, seperti awan, batu, atau cetakan kue.

Fenomena ini dapat terjadi karena otak manusia secara alami cenderung mencari pola dan bentuk yang dikenali sebagai cara untuk memahami lingkungan.

Pareidolia sebenarnya adalah hasil dari bagaimana otak manusia mengorganisir dan memproses informasi visual sehingga menyebabkan gangguan persepsi.

Otak kita cenderung mengenali wajah dan bentuk manusia lebih mudah daripada pola atau bentuk lainnya.

Ini dikarenakan manusia secara evolusioner telah mengembangkan kemampuan untuk mengenali wajah dan menafsirkan ekspresi emosi sebagai bagian dari interaksi sosial.

Pareidolia juga bisa berperan dalam interpretasi dan penafsiran fenomena seperti hantu atau alien dalam gambar atau rekaman suara yang ambigu.

Ketika seseorang melihat gambar atau mendengar suara yang samar atau tidak jelas, otak dapat mencoba mengisi celah dengan pola atau bentuk yang sudah dikenali sebelumnya, seperti wajah atau bentuk manusia.

Meskipun pareidolia adalah fenomena yang umum terjadi, penting untuk diingat bahwa apa yang kita lihat atau dengar dalam pareidolia biasanya hanya hasil dari interpretasi subjektif kita.

Tidak semua pola atau bentuk yang terlihat mirip dengan wajah atau manusia adalah sesuatu yang nyata atau bermakna.

Ini adalah hasil dari cara otak kita berfungsi dan kemampuan kita untuk mengenali pola dan bentuk yang dikenali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: alodokter.com