Konsep Rem Regeneratif pada Kendaraan Listrik

Konsep Rem Regeneratif pada Kendaraan Listrik

Gambar ilustrasi cara kerja rem cakram-Jarea Yurika Lubis-

Saat mobil membutuhkan perlambatan, roda yang berputar menyalurkan energi kinetik menuju sistem transmisi kendaraan. Energi tersebut akan menggerakkan motor yang telah berubah menjadi generator sehingga menghasilkan energi listrik.

Energi tersebut selanjutnya disimpan pada baterai. Disisi lain kendaraan juga melambat karena putaran roda terbebani oleh generator. Desain regenerative brake mengacu dengan kebiasaan pengereman kendaraan serta karakteristik kendaraan seperti kecepatan kendaraan, perlambatan kendaraan, serta energi pengereman yang digambarkan dengan driving cycle.

Dalam memaksimalkan penggunaan regenerative brake perlu ditambah dengan sistem rem mekanis. Penambahan sistem rem mekanis ini bertujuan untuk membantu perlambatan kendaraan agar proses pengereman tetap aman. Selain itu dengan adanya sistem rem mekanis dapat meningkatkan efisiensi penyerapan energi oleh regenerative brake.

Skema Rem Regeneratif Pada Mobil Listrik

Kendaraan listrik merupakan sebuah solusi dari langkanya bahan bakar minyak sebagai sumber tenaga kendaraan. Kendaraan listrik memiliki efisiensi lebih tinggi daripada kendaraan dengan mesin. Akan tetapi kendaraan listrik masih memiliki keterbatasan daya jelajah karena energi listrik yang dapat disimpan pada accu atau baterai masih kecil dibanding berat dibandingkan dengan energi yang disimpan pada tangki bahan bakar minyak.

Kendaraan listrik dibagi menjadi 2 model yaitu kendaraan listrik menggunakan motor tak langsung yaitu hanya memakai satu motor dan yang kedua adalah kendaraan listrik dengan motor langsung yaitu menggunakan 2 atau 4 motor listrik yang langsung menempel pada roda penggerak.

Kendaraan listrik dengan motor tak langsung konsepnya sama dengan kendaraan menggunakan mesin biasa. Transmisi yang digunakan sama dengan kendaraan biasa. Motor listrik pada kendaraan ini menggantikan fungsi dari 10 mesin pada kendaraan biasa, jadi energi kinetik dari motor listrik ditransmisikan oleh sistem penyalur daya menjadi gaya dorong pada roda penggerak.

Perbedaan Pengereman Konvensional dan Regenarati

Pengereman dalam sistem otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan, menghentikan kendaraan yang sedang berjalan, dan menjaga agar kendaraan tetap berhenti. Rem merupakan sistem yang sangat penting dalam kendaraan, karena berfungsi sebagai perangkat keselamatan dan menjamin keamanan bagi pengendara.

Mesin mengkonversi energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengkonversi energi kinetik (energi gerak) menjadi energi panas. Panas yang dihasilkan dalam proses pengereman disebabkan oleh gesekan antara terombol atau piringan cakram dengan ampas rem.

Gesekan inilah yang menyebabkan mobil melambat dan berhenti. Dalam mobil konvensional, energi panas yang dihasilkan dari proses pengereman ini tidak dimanfaatkan

Dapat dinyatakan bahwa penggunaan bahan bakar fosil juga dapat menghasilkan emisi yang berbahaya untuk lingkungan Salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil ditengah naiknya kebutuhan akan alat transportasi adalah dengan pemanfaatan sistem regenerative brake pada kendaraan terutama pada kendaraan listrik.

Regenerative brake adalah suatu sistem pengereman yang mampu menyerap energi saat pengereman untuk dimanfaatkan sebagai kebutuhan lain pada kendaraan. Sistem regenerative brake yang biasa digunakan adalah sistem mekanik dan elektrik.

Pada sistem regenerative brake mekanik, energi yang diserap disimpan pada flywheel dan digunakan untuk membantu mesin dalam proses akselerasi kendaraan. Sementara pada regenerative brake elektrik energi yang diserap diubah menjadi energi listrik melalui generator dan disimpan pada baterai. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: