Wouw, di Rangkasbitung Ada Water Toren Peninggalan Belanda, kini Jadi Objek Wisata
Bupati Lebak Hj Iti Octavia Jayabaya saat menggunting pita peresmian menara water toren Rangkasbitung. Foto: --- Disbudpar Lebak -----
INFORADAR.ID --- Rangkasbitung punya destinasi wisata baru lho. Namanya menara water toren (ada yang menyebut water torn).
Water toren tersebut terletak di Kampung Pasir Tariti, Kecamatan Rangkasbitung ini zaman kolonial Belanda berfungsi untuk suplai air bersih bagi warga Rangkasbitung.
Memang di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak terdapat beberapa bangunan cagar budaya peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Salah satunya adalah bangunan Water Toren tersebut yang dibangun tahun 1931.
Karena bernilai sejarah dan bisa dijadikan sebagai objek wisata, Pemkab Lebak melakukan revitalisasi menara water toren tahun 2022. Harapannya, benda cagar budaya tersebut dapat dijadikan jawasan edukasi wisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat.
Kini, water toren di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak tersebut telah diresmikan oleh Bupati Lebak Hj Iti Octavia Jayabata, Jumat, 3 Februari 2023 malam.
Diketahui, Water toren atau menara air ini merupakan bangunan cagar budaya bersejarah di Kabupaten Lebak peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang dibangun tahun 1931.
Menara air ini digunakan sebagai penampungan dan pengaturan air untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat Rangkasbitung.
"Revitalisasi water toren ini dilakukan sebagai upaya mengembangkan wisata kota di Rangkasbitung. Sehingga destinasi wisata kita semakin bervariasi. Semoga dengan hadirnya wisata water toren ini dapat membawa manfaat untuk kemajuan pembangunan dan ekonomi di Kabupaten Lebak," harap Iti saat memberikan sambutannya.
Putri tokoh Lebak Mulyadi Jayabaya mengatakan, dalam mewujudkan pengelolaan pariwisata yang baik di Kabupaten Lebak diperlukan pengembangan pariwisata melalui pendekatan city branding dengan proses identity, objective, communication, and coherence.
"Strategi city branding pengembangan pariwisata di Kabupaten Lebak perlu melalui proses pengidentifikasian potensi yang dimiliki Lebak. Kemudian menentukan tujuan yang jelas arah strategi pengembangan pariwisata, kemudian mengkomunikasikannya dengan pihak-pihak terkait dan masyarakat, serta memastikan segala program yang telah dikomunikasikan terintegrasi dan selaras," jelasnya lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan revitalisasi bangunan water toren hingga menjadi destinasi pariwisata merupakan ikhtiar dalam mewujudkan Lebak menjadi destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal.
"Dengan direvitalisasinya water toren ini menambah daftar destinasi wisata kota di Rangkasbitung selain Museum Multatuli. Kedepan ini bisa dikemas menjadi city tour dan one trip tourism bersama destinasi wisata unggulan yang kita miliki," pungkasnya.
Mengutip dari laman BPCB Banten, bangunan yang oleh masyarakat dikenal dengan istilah menara air ini difungsikan hingga tahun 1970-an, yang mengambil air dari gunung Pulosari.
Menara air ini berbentuk silinder namun bagian atasnya berbentuk segi delapan. Terdapat satu pintu di dinding menara air. Di atas pintu terdapat angka tahun 1931 yang diduga merupakan angka tahun pembuatan water toren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: