Heboh PO Haryanto, yang Pemiliknya Pecat Anak Kandungnya, Inilah Profil Kopral Haryanto
Kopral Haryanto. Foto: Tangkapan layar disway.id-----
Saat mendaftar TNI, Haryanto sedang duduk di kelas 1 STM.
Masuk di TNI, 5 bulan mengikuti Secata, Haryanto lulus dan berhak menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada).
Setelah lulus ia ditempat-tugaskan di Batalyon Artileri Pertahanan Udara I/Rajawali Serpong. Tak jauh dari tempat merantaunya tersebut.
Di batalyon itu, Haryanto ditugaskan sebagai pengemudi atau sopir batalyon.
"Saya dididik jadi pengemudi," ujar Haji Haryanto dalam sebuah pertemuan dengan para purnawirawan prajurit belum lama ini.
"Tugas saya mengangkut alat-alat berat, meriam, beras untuk logistik dan perminyakan," imbuhnya.
Sebagai pengemudi batalyon, sehari-hari bergulat dengan kendaraan bermotor.
Haryanto pun belajar tentang teknik mesin di bengkel batalyon. Pengetahuannya tentang seluk-beluk kendaraan bermotor pun ia kuasai.
Memanfaatkan jam kosong di luar dinas, Haryanto mulai berpikir tentang mencari tambahan penghasilan.
Satu-satunya pekerjaan yang kuasai dengan baik adalah mengemudi. Singkat cerita, Haryanto sambilan sebagai sopir angkot.
Pada tahun 1982, Haryanto mengontrak rumah di Serpong lantaran telah menikah dan memulai berumah tangga.
Haryanto mengontrak di rumah berukuran 3x4 meter dan setiap bulannya harus membayar sewa.
Tahun 1984, ia mulai beli unit angkutan kota (Angkot) beserta izin trayeknya dengan cara mencicil.
Trayek yang dimiliki Haryanto yaitu R-03-A atau jalur Pasar Anyar – Serpong. Sedangkan warna angkotnya biru muda.
Haryanto saat narik Angkot pada setiap harinya melalui, Pasar Anyar - Stasiun Tangerang - Jl TMP Veteran - Jl Mohammad Yamin – Cikokol - Jl MH Thamrin - Kebon Nanas - Jl Serpong Raya Pakulonan - JL. Pahlawan Seribu - Jl.Kapten Soebianto Djodjohadikusumo - Cilenggang - Kramat Tajug - Asrama Polsek Serpong - Jl.Raya Serpong - Pasar Serpong dan berakhir di Stasiun Serpong PP (Pulang Pergi).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: