Memprihatinkan, 30 Hotel dan Restoran di Carita Gulung Tikar, Ini yang Akan Dilakukan Dinas Pariwisata

Memprihatinkan, 30 Hotel dan Restoran di Carita Gulung Tikar, Ini yang Akan Dilakukan Dinas Pariwisata

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Neneng Nuraeni menjadi turis berkunjung ke tempat wisata Pandeglang, dalam acara peringatan hari Ibu di Pendopo Pandeglang.-Purnama/Radar Banten-

PANDEGLANG, INFORADAR.ID --- Ini sungguh memprihatinkan. Setidaknya ada puluhan hotel dan restoran di kawasan objek wisata Carita, Kabupaten Pandeglang gulung tikar. 

Hal itu diduga kuat buntut peristiwa alam tsunami 2018 dan adanya pandemi covid-19. Pasca tsunami 2018 dan pandemi covid-19 kunjungan wisata ke Caita benar-benar anjlok. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Neneng Nuraeni membenarkan memang ada beberapa pelaku pariwisata di Kabupaten Pandeglang tutup pasca bencana tsunami 2018 dan Pandemi Covid-19. 

Pernyataan itu disampaikan Kepala Disparbud Pandeglang Neneng Nuraeni setelah sebelumnya Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC), Franky Supriadi menyampaikan ada sekira 30 pelaku pariwisata hotel, restoran, dan obyek wisata di Carita mengalami gulung tikar pasca bencana tsunami 2018 dan Pandemi Covid-19.

Menurut Neneng Nuraeni, beberapa pelaku pariwisata tutup karena trauma.

"Bagaimana menghadapi tsunami 2018, kemudian Covid 19 selama beberapa tahun. Jadi memang membuat pelaku pariwisata masih trauma dengan covid sehingga ada beberapa yang tutup," katanya, Sabtu, 24 Desember 2022.

Neneng menegaskan, ia tentu turut prihatin atas tutupnya beberapa pelaku pariwisata. Akan tetapi insyaallah Dinas Pariwisata sudah menyusun program ke depannya bagaimana kembali menggairahkan pariwisata di Kabupaten Pandeglang. 

"Yaitu mengembangkan wisata lain selain pantai. Kita tengah mengembangkan wisata pegunungan," katanya.

Jadi selain wisata pantai akan mengembangkan wisata Gunung Karang. Rencananya akan dikembangkan bersama dengan Bank Indonesia.

"Teknisnya bagaimana mengolah menjadi tempat wisata alternatif. Selain mengembangkan wisata Gunung Karang tengah menyusun program bagaimana ada wisata alternatif yaitu wisata minat khusus, yang salah satunya tentang geopark nasional yaitu Geopark Ujung Kulon," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: