Targetkan Jadi Pusat Industri Halal Dunia, Indonesia Harus Jalankan 4 Strategi
Foto: --- Laman bi.go.id -----
JAKARTA, INFORADAR.ID --- Peluang atau target Indonesia sebagai industri halal dunia, terbuka luas. Untuk mencapai hal itu yang diperlukan adalah kerjasama semua pihak dan menerapkan 4 strategi.
Berdasarkan Laporan Global Islamic Economy State, jumlah pembelanjaan produk halal masyarakat muslim dunia di tahun 2021 mencapai kisaran 2 triliun USD.
Jadi, bisa dibayangkan, betapa besarnya peluang itu. Dan, sayang jika peluang ini tidak ditangkap oleh pelaku usaha di dalam negeri.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia, diperlukan sinergi dari Pemerintah dan pelaku usaha, sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian nasional. Salah satunya, dengan memastikan 'halal supply chain' tersedia dari hulu hingga hilir.
Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung setidaknya ada 4 strategi untuk memperkuat ekosistem industri halal nasional, yaitu:
1. Mempercepat proses sertifikasi halal
2. Merumuskan model bisnis industri halal,
3. Pengembangan halal 'traceability' pada proses produksi, dan
4. Kerja sama antarlembaga dalam sertifikasi halal.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia, yang tengah menjadi perhatian dunia.
Hal tersebut mengingat posisi Indonesia terkini berada di dalam urutan 4 besar industri halal dunia setelah Malaysia, Arab Saudi, dan UEA. Pada 2024 nanti, Indonesia menargetkan menjadi negara produsen halal terbesar di dunia.
Untuk mendukung hal tersebut, Indonesia melakukan sejumlah langkah. Salah satunya, peningkatan pada sertifikasi halal. Mengapa sertifikasi halal? Karena peringkat Indonesia dalam makanan halal terus naik, menempati posisi ke-2 tahun ini.
Ekspor makanan halal asal Indonesia pun ke negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) meningkat 16%. Inisiatif sertifikasi halal ini dilakukan melalui kodifikasi dan digitalisasi, yang telah berhasil menarik permintaan kerja sama dari negara lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: