Serunya Menikmati Durian Langsung di Kebunnya Pak Walikota Serang di Baros
Ibu Hj Ade Jumaiah, Kadis DP3AKB Kota Serang Anthon Gunawan, Kabid PUG Mamah Rochmah, Ratu, Ati, Rahmat, Rachmi, Andre, dan lainnya berpose menunjukkan duren di kebun duren Pak Walikota Serang di Desa Sukacai, Kec Baros, Kab Serang, Kamis, 15 September 20--
BAROS, INFORADAR.ID --- Saat ini beberapa daerah sedang musim durian serentak. Termasuk di Banten. Maka, tak heran lapak-lapak durian bertebaran di pinggir jalan. Ada durian dari Banten. Tak ketinggalan durian Lampung yang sudah sangat familiar di Banten pun ada. Semuanya begitu menggoda selera.
Walaupun kita sering menikmati durian setiap musimnya, tapi langsung kebayang gimana nikmatnya makan durian di kebunnya langsung. Pasti maknyuus rasanya dan sensasinya jelas beda.
Pucuk dicinta ulam tiba. Mendapatkan sesuatu yang lebih dari pada apa yang diharapkan. Hj Ade Jumaiah, istri Walikota Serang H Syafrudin mengajak kami makan durian di kebun miliknya di Kampung Sukacai, Desa Sukacai, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.
Maka, Kamis, 15 September 2022 siang rombongan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang yang terdiri dari 7 orang dan 4 orang dari Radar Banten meluncur ke lokasi.
Rombongan dari DP3AKB antara lain Kadis DP3AKB Anthon Gunawan, Kabid PUG Mamah Rochmah, Ratu, Ati, dan lainnya. Sementara dari Radar Banten terdiri dari M Widodo, Rahmat Hidayat, Rachmi, dan Andre.
Pak Anthon Gunawan, sebagai penunjuk jalan rupanya sudah paham betul letak kebun Pak Walikota yang jaraknya beberapa ratus meter dari tempat parkir mobil. Ternyata seminggu sebelumnya memang sudah datang ke kebun ini bersama rombongan pejabat Pemkot Serang yang juga untuk menikmati durian.
Begitu sampai di lokasi sudah menunggu Pak Solihin, Kades Sukacai periode 2012 - 2018. Tak menunggu lama, datang pemanjat durian yang mengambil puluhan durian untuk kami nikmati bersama.
Rasanya bervariatif. Ada yang benar-benar maknyuus, manis legit, sedang dan ada pula beberapa biji yang sedikit anyep.
Khusus untuk yang anyep ini, karena sudah terlalu matang di atas pohon dan kulitnya terbuka sedikit. Sehingga terkena paparan angin, yang menyebabkan rasanya anyep.
Kalau di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi, durian yang anyep ini bisa dijadikan tempoyak.
Tempoyak adalah jenis makanan khas Pulau Sumatra. Makanan ini terbuat dari durian yang sudah melalui proses fermentasi. Makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai lauk yang biasanya dicampur dengan sambal saat menyantap nasi. Sambal tempoyak ini sungguh menggoda selera. Dan punya rasa yang khas.
Sudah puas menikmati durian tahap pertama, Hj Ade Jumaiah, --- kami familiar menyebut Bu Wali, --- asisten pribadinya Teh Yuli, dan sopir setianya Mang Basri datang.
Maka, makan durian dilanjutkan lagi sampai sepuas-puasnya. Bahkan, karena tidak habis makan di tempat, beberapa rombongan membawanya untuk dikonsumsi di kantor.
"Pak Kapten (Bu Wali biasa menyebut penulis), ini duriannya dibawa," kata Bu Wali sambil menunjuk tumpukan durian tak habis dinikmati langsung di kebun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: