Jadi Polemik dari Awal, Penyidik Sudah Temukan CCTV yang Dapat Mengungkap Kasus Tewasnya Brigadir J

Jadi Polemik dari Awal, Penyidik Sudah Temukan CCTV yang Dapat Mengungkap Kasus Tewasnya Brigadir J

JAKARTA, INFORADAR.ID - Baku tembak antar-polisi di kediaman (mantan) Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, yang menewaskan Brigadir J, terus menuai kontroversi dan polemik.

Yang pertama adalah soal apakah benar lokasi baku tembak itu di kediaman Ferdy Sambo? Yang kedua adalah soal CCTV di kediaman Ferdy Sambo yang dari awal diskenariokan rusak. 

Saat kasus ini mencuat, kepolisian telah melakukan penyelidikan, bahkan saat ditanyai soal rekaman CCTV, Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyebutkan bahwa CCTV tersebut rusak.

Soal CCTV rusak inilah, yang hingga dua pekan lebih menjadi perdebatan panas. 

Setelah Kombes Budi dinonaktifkan, Mabes Polri lalu mengabarkan bahwa tim penyidik telah menemukan CCTV yang dapat mengungkapkan kasus ini secara jelas. "Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini," jelas Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu 20 Juli 2022 di Mabes Polri.

Hanya saja, CCTV yang ditemukan polisi adalah CCTV yang berada di komplek Perumahan Polri, dimana Ferdy Sambo tinggal dan CCTV di sepanjang jalan Magelang - Jakarta yang dilewati Ferdy Sambo dan keluarganya. 

Begitu pentingnya keberadaan CCTV, karena rekaman CCTV salah satu bukti kuat untuk mengungkap peristiwa polisi tembak polisi, antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J disebut tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E, pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Baku tembak kedua ajudan Ferdy Sambo itu diduga karena adanya aksi percobaan pelecehan dan kekerasan terhadap istri Ferdy Sambo yang dilakukan Brigadir J.

Disebutkan polisi, Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo yang sedang berisirahat dan melakukan tindakan tak senonoh.

"Lantas istri Ferdy Sambo, Ny Putri berteriak. Brigadir J panik lalu keluar. Saat teriakan itu terdengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas. Saat ditegur, Brigadir J malah menodongkan senjata hingga tewas," terang Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan pada Senin 11 Juli 2022.

Kasus ini pun sudah berjalan lebih dari dua pekan. Sampai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas meminta agar kasus ini dapat diselesaikan dengan segera.

Rupanya, pernyataan Kombes Budi Herdi Susianto menjadi boomerang bagi Polri, karena pernyataan soal CCTV yang rusak sebelumnya menjadi bertolak belakang.

Maka, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo buru-buru meluruskan berita sebelumnya. "Saya perlu meluruskan juga masih ada beredar di beberapa media yang menyebutkan bahwa CCTV rusak kemudian kenapa ditemukan CCTV yang lain?" ujar Dedi Prasetyo saat mengawal proses Prarekonstruksi di rumah Irjen Ferdy Sambo, Sabtu 23 Juli 2022 kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: