Jemaah Haji Disarankan Cegah Penyakit Kulit dan Perbanyak Istirahat Jelang Armuzna
Tingginya suhu udara dan rendahnya kelembahan udara di Arab Saudi, jamaah haji diminta perbanyak minum air putih.-Tangkapan layar laman facebook Kemenkes RI-
INFORADAR.ID - Saat ini suhu udara di Arab Saudi masih tetap tinggi. Sementara kelembabannya rendah. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada kulit jemaah haji.
Selain itu, menjelang Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) jemaah haji diminta perbanyak istirahat, agar kondisi tubuh tetap prima.
Untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan sehat, segera perhatikan kembali asupan cairan atau perbanyak minum air putih, mengoleskan pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, dr. Milany Harirahmawati mengatakan, penyakit kulit yang sering terjadi pada jemaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis. Penyakit kulit ini, kata dia, dapat dicegah dengan senantiasa menjaga kesehatan kulit antara lain dengan menjaga kelembabannya.
Selain dehidrasi, setidaknya jemaah mengalami kondisi kulit kering dan pecah-pecah, yang pada akhirnya menimbulkan rasa tidak nyaman. Bahkan kondisi ini dapat mengarah pada terjadinya penyakit, atau memperparah kondisi kesehatan orang yang sebelumnya memiliki riwayat diabetes.
Dr. Milany menjelaskan orang yang mengidap xerosis kutis memiliki ciri ciri kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah. Jika jemaah mengalami gejala ini maka segera perhatikan kembali asupan cairan, mengoleskan pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.
“Jemaah disarankan senantiasa memperhatikan tiga hal ini untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di tanah suci,” kata dr. Mel, sapaannya.
Sementara itu dermatitis atopik, kata dr. Mel adalah kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi. Jika jemaah mengalami kasus seperti ini maka yang harus dilakukan adalah, selain menggunakan pelembab, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi.
"Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” katanya.
dr. Mel menyarankan jemaah haji tidak membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis. Selulitis merupakan peradangan jaring sub kutis akibat infeksi bakteri. Terlebih pada penderita diabetes, yang lebih rentan mengalami selulitis terutama bagi yang memiliki komplikasi diabetic foot.
PERBANYAK ISTIRAHAT
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS meminta semua petugas kesehatan mengkampanyekan jemaah haji istirahat menjelang Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Dibutuhkan kondisi fisik yang prima bagi jemaah haji untuk dapat mengikuti rangkaian ibadah wajib haji. Sehingga penting bagi petugas untuk mengingatkan jemaah haji tidak melakukan aktivitas yang berlebihan menjelang Armuzna.
“Paling tidak harus banyak istirahat sebelum Armuzna, Jemaah perbanyak istirahat di hotel, pastikan stamina dan kesehatan terjaga sebelum puncak haji,” himbau dr. Budi.
Dokter Budi mengharapkan jemaah haji Indonesia dapat beribadah dalam kondisi kesehatan yang terbaik. Mengingat 63 persen jemaah haji Indonesia merupakan jemaah Haji Risti, sehingga jemaah perlu menghemat energinya untuk dapat aktifitas ibadah dengan prima di Armuzna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: laman akun facebook kemenkes ri