Trek Gowes Desa Talaga - Luwuk: Lewati Lereng Bukit, Pemandangannya Asyik

Trek Gowes Desa Talaga - Luwuk: Lewati Lereng Bukit, Pemandangannya Asyik

Dari kiri ke kanan: Imat, Suharno, Widodo dan Kacrut.--

SERANG, INFORADAR.ID - Sobat gowes, apakah Minggu pagi ini sudah punya rencana mau gowes kemana? Mau penulis tunjukkan trek yang layak dicoba? Kalau mau lokasi trek-nya masih di seputaran Kota/Kabupaten Serang. 

Trek gowes Desa Talaga - Desa Luwuk, Kecamatan Mancak, namanya. Trek uji nyalinya hanya di kisaran 5 atau 6 kilometer. Mekewati lereng bukit dan asyik pemandangannya. Yang mau mencoba trek ini dijamin tidak menyesal. Pemandangannya begitu memanjakan mata. Sejuk, adem dan pepohonan di kanan kiri jalan masih alami nan menjulang tinggi. Jadi, sayang kalau tidak dicoba. 

Untuk menuju ke trek ini dari Alun-alun Kota Serang cukup jauh. Yaitu sekitar 20 kilometer. Sehingga, pulang-pergi ( PP) dengan start dan finish di Alun alun Kota Serang jaraknya di kisaran 52 - 56 kilometer. Tergantung rute yang mau diambil. 

Nah, tulisan ini merupakan rangkaian tulisan di inforadar.id dua minggu lalu. Saat itu penulis menurunkan artikel tentang daftar 16 trek gowes di Kota/Kabupaten Serang yang asyiik dicoba. Mulai dari trek tipis-tipis, sedang dan berat/jauh. 

Sebenarnya ada puluhan trek lagi yang bisa dicoba. Dan, tantangannya sungguh menguji nyali. Nah, kali ini penulis akan mengenalkan Trek Desa Talaga - Luwuk, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Trek ini tidak familiar dan jarang dilalui penggowes.

Dua tahun lalu medannya tidak bersahabat. Karena berbatu dan sangat licin saat musim hujan. Entah saat ini, apakah sudah diperbaiki dengan dibeton atau belum. 

Banyak jalan menuju trek ini. Baik dari Kota Cilegon maupun dari Kota Serang. 

Penulis dan rekan-rekan yaitu Suharno, Rohimat dan Kacrut mencoba trek ini. Kami berempat berangkat dari Graha Pena Radar Banten. Kemudian menyusuri Jalan Letnan Jidun – Lampu Merah Kepandean – Jalan Raya Serang-Cilegon, hingga Alun-alun Kramatwatu.

Dari Alun-alun Kramatwatu menuju lapangan bola Begog, Waringinkurung. Lalu menuju Jalan Raya Waringinkurung menuju Vila Ternak Cikerai – Simpang Desa Talaga – Kantor Desa Talaga.

Jalan mulus beton hanya sampai di Kantor Desa Talaga, Kecamatan Mancak. Setelahnya, jalan aspal yang sudah mengelupas dan sesekali tanjakan, mulai dirasakan. Puncaknya, lepas SDN 2 Talun, Kecamatan Mancak menuju Desa Luwuk, jalan makadam sepanjang empat kilometer dengan tanjakan-tanjakan yang lumayan berat.

Di jalur ini, kami berempat terpaksa mendorong sepeda. Sebenarnya, tanjakannya tidak terlalu berat. Hanya saja jalan mulai bergelombang dan sangat licin. Malah, penulis sempat terjerembab di kubangan berlumpur.

Soal pemandangan alam sekitarnya sungguh mempesona. Hamparan perbukitan, lembah dan kebun alami begitu memanjakan mata memandang. Pohon duren, tangkil, lada, cengkih masih banyak dijumpai di jalur ini.

Menurut Suharno, jalur/trek ini cukup menantang dan berat. Terlalu banyak jalan makadam dan tanjakan. Juga licin. Pendapat ini diiyakan Rohimat dan Kacrut. “Berat pak dhe,” kata Rohimat dan Kacrut serentak. 

Lepas dari jalur ‘siksaan’, tim survei sampai di Jalan Raya Serang-Anyar, Paninjoan. Kami melepas lelah sejenak sambil berfoto ria. Sampai di sini, perjalanan sudah memakan waktu tiga jam lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: