Sejarah Singkat Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah

Sejarah Singkat Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah

Masji Nabawi di Madinah--shuttlecock

INFORADAR.ID - Saat ke Madinah dan Makkah, jemaah haji mendapat kesempatan untuk melakukan ziarah ke sejumlah situs bersejarah. 

Jemaah hendaknya memilih tempat ziarah sesuai tuntunan yang benar. Di antara banyak tempat yang disarankan untuk dikunjungi adalah situs-situs bersejarah atau masjid-masjid yang dulu Nabi SAW pernah singgah dan salat di sana. 

Ziarah dilakukan bukan hanya untuk menyaksikan bangunan atau mengambil fotofoto bangunan sebagai kenangan, tapi juga untuk beribadah pada Allah dengan melaksanakan salat tahiyatul masjid sebagaimana yang dilakukan Nabi atau melakukan ibadah-ibadah lain sesuai tuntunan Islam, misalnya bertasbih ketika mengagumi bangunan atau pemandangan alam.

Berikut ini masjid-masjid bersejarah di Madinah:  

1. Masjid Nabawi

Masjid Nabawi dibangun pada tahun pertama Hijriyah. Sejarah  singkatnya, waktu Rasulullah SAW masuk Madinah, kaum Anshar mengelu-elukannya serta menawarkan rumah untuk beristirahat. 

Namun, Rasulullah SAW menjawab dengan bijaksana: “Biar kanlah unta ini berjalan karena ia diperintah Allah.” 

Setelah sampai di hadapan rumah Abu Ayyub al-Ansari, unta tersebut berhenti, kemudian Nabi dipersilkan oleh Abu Ayyub al-Ansari tinggal di rumahnya. 

Setelah beberapa bulan tinggal di rumah Abu Ayyub al-Ansari, Nabi SAW mendirikan masjid di atas sebidang tanah, yang sebagian milik As’ad bin Zurarah yang diserahkan sebagai wakaf. Sebagian lagi dibeli dari milik anak yatim bernama Sahal dan Suhail, anak Amir bin Amarah di bawah asuhan Mu’az bin Atrah.

Waktu membangun masjid, Nabi meletakkan batu pertama dan selanjutnya kedua, ketiga, keempat, dan kelima masing-masing oleh sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali.  Kemudian dikerjakan dengan gotong royong sampai selesai. 

Pagarnya dari batu tanah (setinggi ± 2 meter). Tiang-tiangnya dari batang kurma, atap dari pelepah daun kurma, halaman ditutup dengan batubatu kecil, kiblat menghadap Baitul Maqdis, karena waktu itu perintah Allah untuk menghadap Ka’bah belum turun. Pintunya terdiri dari tiga buah, yaitu: pintu kanan, pintu kiri, dan pintu belakang. Panjang masjid 70 hasta, lebar 60 hasta. 

Dengan demikian, masjid itu sederhana sekali tanpa hiasan. Masjid tersebut dibuat tahun pertama Hijriyah. Di sekitar masjid dibangun tempat keluarga 

Rasulullah SAW, sementara di sebelah timur masjid dibangun rumah Siti Aisyah yang kemudian menjadi tempat pemakaman Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya, yaitu Abu Bakar As-Sidiq dan Umar Bin Khattab RA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: