Haji Sebagai Peristiwa Komunikasi Multi-Dimensi
Potret Ahmad Sihabudin--
Penulis Ahmad Sihabudin
Dosen Komunikasi Lintas Budaya FISIP Untirta
Ibadah haji, dalam perspektif ilmu komunikasi, adalah sebuah peristiwa komunikasi yang sangat kaya dan kompleks. Ia melibatkan komunikasi antar budaya yang signifikan, baik antara jemaah dari berbagai negara dan latar belakang budaya, maupun antara jemaah dan penyelenggara haji. haji menjadi arena untuk pertukaran budaya, praktik, dan makna, yang dapat memperluas pemahaman lintas budaya dan kebersamaan di antara umat Islam. haji melibatkan simbol-simbol yang sarat makna, interaksi sosial yang luas, dan prosesi yang melibatkan seluruh aspek kehidupan jemaah.
Ibadah haji adalah komunikasi yang bersifat personal antara jemaah dengan Allah SWT. Perjalanan haji memungkinkan jemaah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, memohon ampunan dosa, dan merasakan kehadiran Ilahi. Makna ibadah haji terbentuk di dalam diri jemaah, bukan pada simbol-simbol itu sendiri.
Dalam khazanah ilmu komunikasi, komunikasi transendental merupakan salah satu bentuk komunikasi di samping komunikasi antarpersona, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Komunikasi transendental tidak pernah dibahas luas. Cukup dikatakan bahwa komunikasi transendental adalah komunikasi antara manusia dan Tuhan. Dalam komunikasi transendental, partisipannya adalah manusia dan Allah. Ritual ibadah haji, sebagaimana diketahui, kaya dengan simbol atau tanda. Berpakaian ihram, tawaf, sai, tahalul, dan melempar jamarat sesungguhnya merupakan symbol.
Oleh karena itu, yang terpenting bagi jemaah haji adalah pemaknaan terhadap simbol-simbol tersebut. Makna, menurut ilmu komunikasi, berada di kepala peserta komunikasi, dalam hal ini jemaah haji, bukan pada simbol-simbol itu sendiri.
Pengalaman spiritual dalam ibadah dari sekian juta umat Islam yang mendapatkan kesempatan untuk wukuf di padang Arafah, akan memperoleh pengalaman lahir bathin yang berbeda-beda, rasa haru yang meneylimuti setiap jama, akan dirasakan berbeda-beda, memaknai setiap tahapan ibadah haji juga akan berbeda-beda, karena sperti saya sampaikan tadi, ibadah Haji komunikasi yang bersifat personal antara Jemaah dengan sang maha Pengasih, Allah SWT.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Langka di Indonesia: Mengapa Terjadi dan Bagaimana Menghadapinya?
BACA JUGA:Erotomania: Terobsesi Seseorang? Bisa Jadi Itu Bukan Cinta Sejati
Inilah yang dapat kita sebut sesuatu yang transenden sesuatu yang berbeda sulit dijelaskan secara lahiriyah, kita hanya bisa merasakannya dalm bathin kita, relasi kita dengan Sang maha pencipta dn Kuasa.
Haji mempertemukan orang dari berbagai belahan dunia, menciptakan interaksi antarbudaya di mana jemaah berinteraksi dengan berbagai budaya dan bahasa. Ini akan memberikan nuansa pengalaman interaksi social yang sangat luar biasa, apa lagi saat semua jamaah hanya berbalut kain ihram. Semua jamaah menghambakan dirinya pada ke ridho,an illahi.
Ketika berkumpul di padang Arafah, keberagaman status social, jabatan, budaya, bangsa, etnik, bahasa dan lain-lain, diseragamkan menjadi satu warna ‘yaitu hamba Allah’, di 3 hari pokok haji atau Tasyriq, Jama,ah melaksnakan salah satu pokok ibadah haji yaitu melontar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Jumrah Ula adalah jumrah pertama yang dilempar, Jumrah Wustha adalah jumrah kedua, dan Jumrah Aqabah adalah jumrah ketiga yang dilempar.
Ini yang membedakan ibadah Haji dan Umroh, yaitu tidak ada wukuf (bermalam) di Arafah, dan melakukan Jumrah. Kemudian dilanjutkan tawaf mengelilingi Ka,bah tujuh putaran, berlari-lari kecil antara Saffa dan Marwah.
Naskah ini tidak akan membahas prihal ibadah Haji sebagai rukun Islam, saya hanya melihat satu sisi kecil dari ibadah Haji yang di dalamnya ada sebuah perjalan religious ziarah. Para peziarah tamu khuhus yang mendapatkan panggilan Allah yang maha Agung, dan Kuasa. Untuk berkomunikasi lebih dekat dengan sang maha kuasa, menapak tilasi perjalanan Rasul Allah Ibrahim AS, dan Rasulallah SAW manusia Agung, Nabi penutup dan penyempurna seluruh Ibadah ummat Islam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
