Musim Lulus Sekolah, Emak-emak Ini Malah Kebanjiran Pesanan Buket

Musim Lulus Sekolah, Emak-emak Ini Malah Kebanjiran Pesanan Buket

Hevi Yani saat membuat buket-buket untuk pesanan kelulusan sekolah.--

INFORADAR.ID - Buket saat ini tengah diminati masyarakat. Kerajinan tangan kreasi ini menjadi satu hadiah yang sering digunakan pada acara spesial seperti wisuda, perpisahan sekolah, pernikahan, atau sekedar kado ulang tahun. 

Memasuki musim perpisahan sekolah ternyata  mendatangkan rezeki yang lumayan besar bagi para pengrajin buket. Salah satunya Hevi Yani (42). Warga Ciparay, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, ini dua bulan terakhir  kebanjiran pesanan buket. Pemesannya pun beragam mulai dari mahasiswa, pelajar, hingga ibu rumah tangga. 

“Alhamdulillah banyak yang pesan sejak dua bulan lalu, saya sampe tolak beberapa pelanggan karena kewalahan,” ujar Hevi di kediamannya, Sabtu, 25 Juni 2022.

Bahkan untuk menyelesaikan puluhan pesanan buket, ia harus meminta bantuan rekannya untuk membuat buket di rumahnya. Hevi Yani pun menggunakan media lain untuk membuat buket agar lebih menarik dan menyesuaikan dengan usia. Misalnya, boneka, bunga, uang kertas, makanan ringan, hingga kerudung. 

“Sekarang (pesanan buket) bisa menyesuaikan dengan usia. Kalau dulu buket hanya untuk wisuda, tapi sekarang anak-anak, ibu-ibu bahkan bapak-bapak juga bisa dikasih buat,” ujar pemilik @buqet_kuu ini.

Hevi menceritakan kebanjiran pesanan buket saat musim perpisahan sekolah seperti sekarang ini. Ia harus membuat 5 sampai 10 buket setiap harinya dengan berbagai macam jenis dan harga.

Pesanannya lebih banyak dari ibu-ibu yang ingin memberi hadiah ke anak-anaknya yang lulus sekolah. 

“Harganya kita bervariasi, mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 100 ribu. Paling banyak buat anak-anak sekolah yang mau lulus,” tuturnya.

Kisah awal Hevi Yani dalam membangun usaha jasa pembuatan buket yang ditekuninya tersebut dari iseng-iseng dan hanya untuk sendiri dan keluarga. Namun karena banyak yang suka, akhirnya ia memberanikan diri dijual untuk umum. 

“Dulu cuma saya posting di status WhatsApp buat hadiah keluarga, ternyata banyak teman-teman saya yang suka dan pesan, akhirnya saya pasang di medsos,” ujar Hevi seraya mengatakan penghasilannya naik 100 persen saat ini. 

Ke depan, lanjut Evi, kerajinan buket masih akan menjadi trend untuk masyarakat yang ingin memberikan kenang-kenangan untuk orang yang dicintainya. Untuk itu ia akan terus menekuni lebih serius dan belajar membuat kreasi lainnya yg lebih menarik. 

Wanita yang memiliki dua anak ini juga mengajak ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan atau tidak punya penghasilan agar bisa belajar membuat buket di rumahnya melalui sarana yang sekarang sudah banyak tersedia baik di kanal YouTube atau lainnya. 

Menurutnya, apabila ditekuni dengan serius, maka akan membuahkan hasil yang bagus dan mendapatkan penghasilan yang bisa membantu kebutuhan keluarga. 

“Ibu-ibu harus lebih kreative dan memiliki kegiatan positif. Apalagi bisa menghasilkan uang,” pungkas Hevi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: