Seorang Tahfidz Alquran Bisa Masuk Perguruan Tinggi Negeri Tanpa
Pendiri Pondok Pesantren Modern Al-Mizan adalah Drs. K.H. Anang Azharie Alie mewisuda 46 tahfidz Al Quran di Pondok Pesantren Al Mizan 3 kabupaten Pandeglang, Kamis (23/6), Foto: Purnama Irawan/Radar Banten--
KH Anang berharap, para tahfidz bukan hanya sekadar hapal saja tapi juga memiliki adab, akhlak keimanan dan ketakwaannya.
"Kita mengutamakan, menanamkan, mendidik mereka dengan adab. Membangun keimanan dalam rangka alim yang tawadhu," katanya.
Salah satu orangtua santri, Jaka P mengucapkan, syukur alhamdulilah hari ini anaknya ikut wisuda.
"Terima kasih kepada Pak Kyai, dan ibu serta ustadz dan ustazah sudah ikhlas mendidik anaknya sehingga bisa sekarang ini. Jujur gak kuat nahan air mata karena bahagia," katanya.
Jaka mengungkapkan, kalau ketiga anaknya masuk pondok pesantren Al Mizan. Dua anaknya sudah lulus lebih dulu.
"Alhamdulilah anaknya gak nakal, selama 6 tahun anak saya betah di Al Mizan. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kedisiplinan sehingga anak pertama sekarang menjadi Guru SMK dan yang ke-dua masuk ITB," katanya.
Mereka, yang mondok di pesantren sebetulnya pembuka pintu rezeki. Sebab dari pondok mereka memanjatkan doa buat orangtua dan keluarganya.
"Dia udah turut menafkahi sekarang sampai mati jangan takut. Kaena alquran sumber ilmu, kalau sudah hafal Al Qur'an akan mudah untuk belajar ilmu lain, insyaallah akan dipermudah untuk mempelajari ilmu lain dan insyaallah anak tahfidz tidak akan susah hidupnya di jamin oleh Allah," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: