Mau Jimak Malam Ini, Jangan Lupa Baca Doa dan Ikuti Etikanya
Ilustrasi --
INFORADAR.ID: Semua aspek kehidupan ada tuntunnnya dalam Islam. Salah satunya mengenenai jimak atau berhubungan suami istri. Dari permulaan hingga akhir ada tuntunan dan doanya.
Doa sebelum berhubungan suami istri semoga mendatangkan perlindungan dari Allah SWT dan mendapatkan keturunan yang bai, saleh dan salehah.
Mengutip keterangan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla fil Akhlaq wat Tashawwuf wal Adabil Islamiyah sebagaimana dilansir NU Online, doa sebelum berhubungan suami istri yaitu:
بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِيْ
Artinya, “Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kauanugerahkan padaku.”
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin juga menjelaskan amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum memulai jimak.
Yaitu disunnahkan memulai dengan membaca bismillah. Selanjutnya diawali dengan membaca Qul huwallahu ahad, membaca takbir, lalu membaca doa:
بِسْمِ اللهِ العَلِيِّ العَظِيمِ اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا ذُرِّيَةًطَيِّبَةً إِنْ كُنْتَ قَدَّرْتَ أَنْ تُخْرِجَ ذَلِكَ مِنْ صُلْبِي
Bismillah al-‘aliy al-‘azhîm allahumma ij’alha dzurriyatan thayyibah in kunta qaddarta an tukhrija dzalika min shulbi.
Rasulullah saw bersabda, jika salah satu di antara kalian mendatangi isterimu maka berdoalah:
اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا،
(Allahumma jannibnisy-syaithân wa jannibisy-syaithân ma razaqtana), karena apabila (hubungan badan) di antara keduanya menghasilkan anak maka syaitan tidak akan menggangunya.
Dan apabila si istri menjelang orgasme, maka bacalah dalam hatimu dan jangan gerakkan kedua bibirmu:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا، وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا،
(Alhamdulillahil ladzi khalaqa minal-mâ`i basyaran fa ja’alahu nasaban wa shahran wa kâna rabbuka qadîran).
Dan sebagian ashab al-hadîts bertakbir sampai seiisi rumah mendengarnya.
Kemudian berpaling dari kiblat dan tidak menghadap kiblat ketika jimak karena untuk memuliakan kiblat.
Hendaknya (suami) menutupi dirinya dan istrinya dengan kain (tsaub). Rasulullah SAW menutupi kepalanya dan memelankan suaranya sembari berkata kepada istrinya, tenanglah. Bila salah satu dari kalian berhubungan badan dengan istrinya maka jangan keduanya bertelanjang bulat seperti halnya dua keledai. Dan (sebelum berhubungan badan) hendaknya didahului dengan cumbu-rayu dan ciuman.
Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah satu di antara kalian menyetubuhi isitrinya sebagaimana persetubuhan hewan, dan hendaknya di antara keduanya ada perantara. Lantas ditanyakan (kepada beliau), apa itu perantara wahai Rasulullah SAW, beliau-pun menjawab, ciuman dan cumbu-rayu.
Kemudian ketika suami mengalami orgasme maka hantarkan sang istri secara perlahan-lahan sampai ia juga mengalami orgasme. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: