Tagging dan Tracking Madu Hutan di Taman Nasional Ujung Kulon Terapkan Teknologi Digital

Tagging dan Tracking Madu Hutan di Taman Nasional Ujung Kulon Terapkan Teknologi Digital

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Anggodo (kiri) memberikan hasil panen madu hutan Ujung Kulon kepada Gilang Prasetya Executive Vice President West Area Sales Telkomsel. (kanan).--


PANDEGLANG, INFORADAR.ID - Pengelola Taman Nasional Ujung Kulon mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi digital.

Salah satu manfaat itu dalam melakukan tagging dan tracking lokasi sarang madu hutan, yang akan memudahkan para petani madu memberdayakan hasil panen dan efisiensi waktu.

Hal tersebut merupakan buah dari hasil kajian bersama untuk menerapkan riset dan solusi digital antara pihak Taman Nasional Ujung Kulon dengan Telkomsel sebagai penyelesaian isu di lingkungan.

Kedua belah pihak telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman  dalam rangka membantu pemberdayaan digital di area konservasi, Senin 6Juni 2022.

Pada kesempatan itu, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Anggodo mendukung penuh pengembangan program serta kegiatan dalam rangka mengefektifkan Taman Nasional Ujung Kulon dan daerah penyangganya.

Menurutnya, keberhasilan program diukur dari manfaat yang didapatkan dengan menerapkan implementasi digital, seperti kemudahan mengetahui lokasi titik pohon sarang madu yang presisi, mendata jalur petani madu secara legal, dan kemudahan distribusi informasi terkait data masa panen serta keterukuran nilai hasil hutan.

Sebagaimana diketahui, Taman Nasional Ujung Kulon merupakan rumah bagi Badak Jawa cula 1 yang sangat terkenal dan terancam punah. Taman Nasional Ujung Kulon juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai Natural World Heritage Site, dengan alamnya yang terjaga, vegetasi yang tumbuh dengan bebas. 

Dengan banyak dukungan yang telah didapatkan dari dalam maupun luar negeri, hal ini semakin memperkuat rencana untuk terus mengembangkan daerah konservasi lebih lanjut.

Excecutive Vice President West Area Sales Telkomsel Gilang Prasetya menambahkan, program Baktiku Negeriku itu merupakan fasilitator bagi pemberdaya masyarakat agar menerapkan teknologi digital tepat guna dalam aktivitas pemberdayaan lingkungan.

"Dalam hal ini kami melihat Taman Nasional Ujung Kulon memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan. Penerapan digitalisasi ini tentunya akan meningkatkan efisiensi pemanenan dan akan memudahkan kerja para petani madu hutan," kata Gilang dalam keterangan resminya.

Telkomsel berharap dengan penandatanganan nota kesepahaman ini akan menjadi titik awal potensi kerja sama pemanfaatan berbagai teknologi digital untuk kepentingan pelestarian alam dalam lingkup Taman Nasional.

"Dengan kerja sama ini kedepannya kami dapat membuka peluang konektivitas jaringan Telkomsel di Taman Nasional Ujung Kulon dan digitalisasi area konservasinya dapat menginspirasi bagi 54 Taman Nasional Indonesia lainnya,” pungkas Gilang. (Aas Arbi)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: