Sudah Musim Kemarau, Tapi Masih Sering Turun Hujan dan Cuaca Lebih Dingin

SERANG, INFORADAR.ID - Bulan-bulan ini sebenarnya sudah memasuki musim kemarau. Hanya saja, dalam beberapa hari ini masih terjadi gerimis dan hujan di beberapa wilayah: Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak, Tangerang dan sekitarnya. 

Banyak warga mengaku heran dan menduga adanya fenomena lain atas "ketidak-normalan" cuaca yang terjadi saat ini. 

Lazimnya, sesuai dengan perhitungan musim, musim kemarau di Indonesia biasanya jatuh pada bulan Maret - September setiap tahunnya. Sedangkan saat ini sudah masuk bulan Juni. Tapi, masih terjadi gerimis dan hujan dengan intensitas tidak sebagaimana biasanya. 

Cuaca tampah cerah berawan di langit Kota Serang, Rabu, 1 Juni 2022 pagi ini. -Foto: M Widodo/Radar Banten-

Gerimis turun bervariatif. Bisa subuh, pagi, siang, sore atau malam hari. Bahkan pada Senin, 30 Mei 2022 pagi hujan turun cukup besar, yang menyebabkan Jalan Nasional menjelang Pasar Pulo Ampel, dari arah Pasar Bojonegara di beberapa titik tergenang air dengan ketinggian bervariatif. Hanya saja, tidak sampai menyebabkan kemacetan panjang. 

Seringnya turun gerimis dan hujan ini juga membawa dampak pada suhu udara. Beberapa warga mengatakan, saat ini suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya.

Malah ada beberapa warga mengatakan, beberapa malam terakhir ini tidak menyalakan AC di kamar tidurnya. Lantaran, kondisi di kamar tidurnya sudah cukup dingin dan tidak gerah. 

Beberapa warga di perkampungan juga merasakan cuaca dingin dalam beberapa hari ini. "cuaca dingin terus ya," kata seorang nenek, warga Sepang, Kota Serang. Nenek yang berprofesi sebagai tukang urut ini mengatakan, cuaca tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jauh lebih dingin dan sering turun hujan. 

Dalam catatan radarbanten.co.id dan inforadar.id sejak Tahun 2019 hingga 2021 terjadi musim kemarau basah. Artinya, kendati sudah memasuki musim kemarau, namun masih terjadi hujan. 

Kondisi tersebut memberikan berkah tersendiri bagi petani. Petani dapat menanam padi atau tanaman palawija lainnya tanpa kekurangan air. 

 

Penulis: M Widodo

Sumber: