Penyebab Mandalawangi Diterjang Banjir, Ternyata Sungai Cibayawak Meluap
MEMBERSIHKAN RUMAH : Sejumlah warga Kampung Gombrang membersihkan kotoran lumpur akibat banjir yang menerjang rumah mereka, Kamis, 12 Mei 2022 malam.-Dokumentasi Tagana Kabupaten Pandeglang-
PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID - Banjir yang melanda sebagian Wilayah Kecamatan Mandalawangi, Kamis, 12 Mei 2022, ternyata disebabkan oleh meluapnya Sungai Cibayawak.
Akibatnya sejumlah titik, seperti Kawasan Wisata Pemandian Cihunjuran, kemudian seputaran Pasar Pari dan Desa Cikoneng terendam banjir. Ketinggian air bervariasi. Mulai dari 30 - 70 centimeter.
Dari beberapa video yang dikirim warga, air deras mengalir menerjang kawasan wisata yang terletak di kaki Gunung Pulosari ini. Beberapa warga tampak panik, ketika melihat seorang perempuan paruh baya dievakuasi.
Dari video kiriman warga yang dilihat RADARBANTEN.CO.ID terdengar suara seorang perempuan mengingatkan, "Awas wan ....."
Suara lain dari seorang lelaki menanyakan, "Siapa itu,"
Ketinggian air deras bervariasi. Ada yang mencapai lulut orang dewasa. Ada yang sepinggang. Namun, seluruh video menunjukkan air mengalir sangat deras. Biasa jadi air yang menerjang kawasan wisata tersebut merupakan banjir bandang, akibat hujan deras yang melanda kawasan itu.
Camat Mandalawangi, Juweni mengatakan, wilayah Kecamatan Mandalawangi jarang terkena banjir karena berada di dataran tinggi. Namun, karena debit air terlalu tinggi dan tidak dapat ditampung oleh Sungai Cibayawak sehingga menyebabkan kawasan Cihunjuran, Ciporokoy, dan Kalahang kebanjiran. "Saya kaget Mandalawangi kebanjiran, setelah dicek ternyata memang benar banjir," katanya, Kamis, 12 Mei.
Juweni mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan kerusakan materiil akibat banjir yang melanda wilayah Mandalawangi. Meski banjir sempat merusak rumah dan jembatan di belakang Pasar Pari yang terendam setinggi 50 sentimeter milik Mas Toto dan jembatan di Kampung Gombrang, Desa Cikoneng yang rusak.
Namun, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. "Yang kena banjir itu Desa Pari, Pandat, dan Desa Cikoneng. Banjir ini karena memang debit air tinggi sedangkan sungainya sempit. Jadi air meluap,” katanya.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyana mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Pihaknya, masih melakukan pendataan dan membantu warga. "Nggak ada korban jiwa. Airnya juga sudah mulai surut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: