UNSERA Gelar Sharing Session Bersama HKMU: Bahas Kesehatan Mental Petani dalam Konteks Perubahan Iklim
Foto bersama dosen Unsera dan Perwakilan HKMU-Dokumentasi pribadi -
INFORADAR.ID- Universitas Serang Raya terus menunjukan komitmen mereka terhadap pengembangan keilmuan dan kerja sama internasional dengan mengadakan sharing season bersama Hong Kong Metropolitan University (HKMU).
Pada kegiatan yang berlangsung di Unsera pada Jumat 13/6/2025 ini mengangkat tema "Farming Context, Mental Health Journal & Survey", yang membahas tentang isu perubahan iklim serta dampaknya terhadap kesehatan para petani.
Acara yang selenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNSERA menjadi salah satu bentuk kolaborasi riset antar negara yang fokusnya terhadap kelompok masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah, pada diskursus kali ini komunitas petani.
Dalam sesi wawancara bersama ketua LPPM UNSERA Farid Wajdi, beliau menuturkan kegiatan ini bukanlah hal yang baru, melainkan inisiasi berkelanjutan yang sebelumnya sudah meraka rintis.
BACA JUGA:Gen X: Generasi yang Sering Terpinggirkan, Namun Paling Mampu Beradaptasi
BACA JUGA:Fakta Terbaru Migrasi Seller Tokopedia ke TikTok Shop: Bukan Pindah Paksa, Ini Penjelasannya
“Jadi ini adalah satu program yang diselenggarakan oleh UNSERA dan mitra. Saat ini kita membahas topik tentang perubahan iklim. Inisiasi ini sebenarnya sudah dari lama direncanakan, dan tahun sebelumnya juga pernah diselenggarakan tentang climate change terutama untuk para petani,” ujarnya.
Lebih lanjut, Farid menjelaskan bahwa topik yang dihadirkan kali ini lebih berfokus pada kesadaran tentang kesehatan mental petani, mengingat dampak perubahan iklim yang semakin lama makin tidak menentu sampai tidak hanya aspek fisik, yang diserang tetapi juga mental mereka.
Farid juga menilai banyak manfaat yang bisa didapkan dari acara sharing seasion ini, terkhusus bagus para akademisi UNSERA.
“Petani ini kan jarang disorot terkait kesejahteraan mereka. Jadi kita akan fokus pada komunitas petani untuk kesejahteraan mereka. Mudah-mudahan ini juga membuat petani merasa dihargai, bahwa mereka punya jasa besar dan kita perlu memberikan perhatian lebih kepada mereka,” jelasnya.
BACA JUGA:Segera Cek! Pengumuman Tahap 2 RBB 2025 Keluar, Nilai Ambang Lulus Bahasa Inggris 450 Poin
BACA JUGA:Aaliyah Massaid Melahirkan Anak Pertama, Namanya Punya Arti Mendalam
Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang kontribusi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Di akhir wawancara, Farid menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menguatkan kontribusi dosen dalam penelitian dan membangun jejaring akademik lintas negara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
