Disway Award

Pembersihan Puing Kayu Banjir di Aceh, 4 Gajah Turun Tangan Tanpa Alat Berat

Pembersihan Puing Kayu Banjir di Aceh, 4 Gajah Turun Tangan Tanpa Alat Berat

Empat gajah turun tangan bersihkan puing banjir di Aceh-TikTok-@agniya701

BACA JUGA:Cara Ganti Gaya Tulisan di WhatsApp, Buat Chat Kamu Lebih Keren!

Mereka juga berperan dalam membuka akses jalan menuju rumah-rumah yang tertimbun akibat banjir.

Selain itu, gajah-gajah ini juga akan membantu mengevakuasi segala sesuatu yang ditemukan di lokasi, termasuk korban yang masih hilang.

Sementara itu, Polres Pidie Jaya mengungkapkan bahwa kehadiran gajah-gajah terlatih dari BKSDA sangat membantu masyarakat dalam membersihkan sisa-sisa akibat bencana.

Kegiatan pembersihan hari ini terfokus di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, salah satu daerah yang paling parah terdampak akibat tumpukan kayu dan lumpur.

Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu menjelaskan tujuan kedatangan gajah-gajah tersebut. Selain membantu proses pembersihan, gajah-gajah ini juga dihadirkan untuk memberikan dukungan psikologis bagi anak-anak yang terdampak banjir.

"Gajah-gajah ini datang tidak hanya untuk mengangkat material berat, tetapi juga untuk kegiatan penyembuhan trauma bagi anak-anak korban banjir. Kehadiran gajah dapat menciptakan suasana ceria, meredakan ketegangan, dan membantu mengembalikan kondisi psikologis mereka," jelas Kapolres.

BACA JUGA:Kerja Sama Pemkot Serang dan Teach First Indonesia, Strategi Baru Perbaiki Mutu Pendidikan

BACA JUGA:Jelang Nataru, Dishub Pandeglang Gelar Ramp Check untuk Cegah Kecelakaan

Distribusi bantuan logistik korban banjir. Selain itu, gajah juga bisa digunakan untuk mengantarkan logistik kepada para korban banjir di Pidie Jaya.

Untuk durasi tugas di sini adalah tujuh hari, hingga 14 Desember 2025. Ia juga menjelaskan bahwa gajah-gajah jinak yang ikut melakukan pembersihan ini telah memiliki pengalaman yang luas. 

Hewan-hewan berbelalai panjang ini sebelumnya juga dilibatkan dalam pembersihan material saat bencana tsunami Aceh pada 2004 silam.

Berdasarkan pengalaman yang ada sebelumnya, seperti saat terjadinya tsunami di Aceh, keberadaan gajah sangat berguna untuk membersihkan sisa-sisa puing, kata Hadi.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini mereka hanya berkonsentrasi pada penanganan bencana di Pidie Jaya, Aceh karena akses ke kabupaten lain masih terbatas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: