Pasar Pandeglang Mengalami Penurunan Aktivitas Drastis, Banyak Deretan Kios yang Memilih Tutup
Pasar Pandeglang sepi, banyak kios terpaksa tutup akibat penurunan aktivitas yang drastis-Dok. Istimewa-
BACA JUGA:Sound Horeng Jadi Sorotan, Kini Picu Kontroversi di Tengah Masyarakat
Ia menambahkan bahwa pada saat tahun ajaran baru, seharusnya banyak anak sekolah membeli pakaian. Namun, kenyataannya banyak yang justru mengeluh.
Bahkan, beberapa orang memintanya untuk tidak mengadakan seragam sekolah agar para penjual pakaian juga dapat memperoleh keuntungan.
Salah satu pedagang di Pasar Badak Pandeglang, Gomes, mengaku penjualannya sedang menurun.
“Karena memang sepi, sekalinya rame juga hanya Rojali yaitu rombongan jarang beli,” ujarnya.
Gomes berharap agar pemerintah melakukan intervensi untuk membantu meningkatkan ekonomi pedagang di pasar tradisional. Ia menyarankan agar ada regulasi terkait pasar online yang perlu diterapkan.
Ia menyarankan agar aturan pembelian sandang secara online dibatasi hanya untuk transaksi di atas Rp1 juta, sedangkan barang-barang dengan harga di bawah Rp1 juta tidak boleh dijual secara online.
BACA JUGA:Hasil UV Cam Sunscreen Amaterasun Dicuri Brand Luar Negeri, Netizen Soroti Isu Etika dan Hak Cipta
BACA JUGA:Waspada! Kasus Diare di Lebak Tembus 2.847, Balita Jadi Korban Terbanyak
Jika pemerintah menerapkan aturan tersebut, tentu akan memberikan harapan baru bagi pedagang di pasar tradisional.
“Pasar akan kembali ramai. Kan bayangin aja mereka yang pasar online tak harus bayar kios, bayar pekerja, bayar listrik, bayar ini dan itu, tapi kita kan banyak tanggungan, jadi pemerintah harus segera bergerak mengatur penjualan sandang di pasar online.” Tuturnya.
Keberadaan pasar online yang bebas sangat merugikan pedagang di pasar yang harus membayar sewa lapak.
Ia menyampaikan bahwa mereka berharap pemerintah segera mengeluarkan aturan yang membatasi barang-barang yang boleh dijual di pasar online, agar ada pembagian rezeki dan tidak semua barang masuk ke pasar online sementara mereka semakin terpuruk.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
