Disway Award

Gaya Hidup Sehat Gen Z di Tengah Gempuran Digital: Hindari Risiko Makanan Tinggi Gula dan Lemak

Gaya Hidup Sehat Gen Z di Tengah Gempuran Digital: Hindari Risiko Makanan Tinggi Gula dan Lemak

Potret orang yang sedang menerapkan hidup sehat.-freepik/@jcomp-

INFORADAR ID - Gaya hidup sehat Gen Z menjadi semakin sulit dijalankan karena akses terhadap makanan tinggi gula dan lemak begitu mudah, terutama lewat layanan pesan-antar online. 

Di era serba digital seperti sekarang, generasi muda semakin dimanjakan dengan kemudahan teknologi yang sayangnya justru dapat mengancam kesehatan. 

Hal ini membuat gaya hidup sehat Gen Z menjadi isu penting yang tak boleh diabaikan.

Banyak remaja dan dewasa muda kini terbiasa mengonsumsi camilan tinggi kalori tanpa memperhatikan risiko kesehatan jangka panjang.

Berdasarkan informasi dari ayosehat.kemenkes.go.id, penting bagi gaya hidup sehat Gen Z untuk kembali digalakkan demi mencegah meningkatnya penyakit tidak menular sejak usia produktif.

BACA JUGA:Pemutusan Listrik Paksa, Warga Sukadana Relokasi ke Rusunawa Margaluyu

BACA JUGA:5 Beasiswa dalam Negeri yang Jarang Dilirik tapi Punya Manfaat Besar Lho

Teknologi Memudahkan, Tapi Juga Membentuk Pola Hidup Pasif

Survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada awal Februari 2024 menunjukkan bahwa penggunaan internet di Indonesia sudah mencapai 79,5%. 

Pengguna internet terbanyak adalah kelompok Gen Z (kelahiran 1997–2012) dengan persentase 34,4%, dan sebagian besar tinggal di wilayah perkotaan. 

Sayangnya, kemajuan ini justru memicu kebiasaan pasif, seperti duduk terlalu lama, bermain gawai tanpa henti, serta memilih layanan makanan instan tanpa banyak bergerak.

Risiko Pola Hidup Tidak Aktif dan Lingkungan Obesogenik

Aktivitas fisik yang rendah serta kebiasaan konsumsi makanan berkalori tinggi menjadi kombinasi berbahaya yang meningkatkan risiko obesitas. 

Di sekeliling kita, semakin banyak makanan cepat saji, minuman manis kekinian, dan camilan tinggi lemak yang secara tidak langsung mendorong pola hidup obesogenik. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: