INFORADAR.ID - Jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang kembali ramai dibicarakan setelah pemerintah memastikan rencana reaktivasi.
Rel sepanjang 56,2 kilometer ini menyimpan sejarah panjang transportasi di Banten dan pernah menjadi jalur favorit para Noni Belanda untuk berwisata.
Tidak hanya penting secara historis, jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang juga pernah menjadi urat nadi mobilitas masyarakat dan perdagangan.
Kini, setelah lebih dari 40 tahun terhenti, jalur kereta api tersebut dipastikan segera hidup kembali melalui proyek reaktivasi yang telah masuk agenda pemerintah.
Berikut 7 fakta menarik jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang yang patut diketahui.
BACA JUGA:Kasus Keracunan MBG Massal, Dasco Desak Aparat Segera Usut
BACA JUGA:Gagal Jadi PPPK, 160 Tenaga Honorer Cilegon Terima Status Paruh Waktu Jadi Semakin Bertambah
1. Mulai Beroperasi Sejak 1906
Jalur kereta api ini resmi digunakan pada 18 Juni 1906 setelah dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta milik kolonial Belanda.
Pada masa awal, lintasan ini memiliki 17 stasiun pemberhentian yang melayani penumpang maupun angkutan barang.
2. Termasuk Jalur yang Sibuk di Masanya
Sejak awal, jalur ini tidak pernah sepi. Setiap hari ada lima kali perjalanan pulang-pergi yang melayani berbagai kelas penumpang.
Gerbong dibagi menjadi kelas II, kelas III, hingga kereta khusus bagi masyarakat pribumi (inlanders), mencerminkan stratifikasi sosial pada masa kolonial.
3. Jadwal Perjalanan Sangat Disiplin
Keberangkatan kereta pertama dimulai dari Labuan pukul 05.13 WIB dan tiba di Rangkasbitung sekitar pukul 07.51 WIB.