INFORADAR.ID - Rencana pembangunan MRT Tangerang mulai memasuki tahap penting setelah jalur Cikarang–Balaraja masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kehadiran MRT Tangerang digadang-gadang menjadi solusi baru untuk mengurangi kemacetan lalu lintas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Sebanyak enam stasiun akan berdiri di Kabupaten Tangerang, menjadikan MRT Tangerang sebagai moda transportasi massal yang paling ditunggu warga.
Proyek ini tidak hanya memberi alternatif perjalanan, tetapi juga membuka peluang usaha di sekitar kawasan stasiun.
Pemerintah daerah pun optimistis menjadikan mengenai dampaknya MRT Tangerang akan terasa luas bagi masyarakat.
BACA JUGA:Mobil Listrik Arcfox T1, Pesaing Baru BYD Dolphin dengan Harga Rp 140 Jutaan
BACA JUGA:Menuju Ajang Oscar 2026, Ini 4 Film Asia Tenggara yang Siap Tampil
MRT Tangerang Jadi Solusi Mobilitas dan Ekonomi
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menyampaikan enam stasiun yang direncanakan akan tersebar di beberapa wilayah strategis.
“Enam stasiun direncanakan berada di Kecamatan Bitung, Curug, Cikupa, hingga Balaraja. Kemungkinan besar tiga kecamatan akan memiliki stasiun sesuai rencana," ucapnya di Tangerang, Jumat 12 September 2025.
Ia menjelaskan, jalur MRT yang melewati Kabupaten Tangerang diperkirakan mencapai lebih dari 20 kilometer.
“Kalau tidak salah rutenya dari 12 kilometer hingga 20 kilometer yang dilalui di Kabupaten Tangerang,” jelasnya.
Soma menambahkan, pihaknya berharap proyek transportasi publik ini segera berjalan.
“Harapan kami, mudah-mudahan ini bisa segera dieksekusi. Karena ini memang harapan masyarakat,” katanya.