INFORADAR.ID- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sedang diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait dengan insiden keracunan makanan.
Dalam upaya mencegah insiden keracunan makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang meningkatkan pengawasan ketat terhadap dapur MBG.
Langkah ini bertujuan memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat dari potensi keracunan makanan massal.
Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan bahwa makanan yang disiapkan oleh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bagi siswa sekolah di Banten aman untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Indonesia Siap Sambut MotoGP Mandalika 2025: Infrastruktur Dipoles, Standar Global Terjaga
Hal ini penting karena sebelumnya ada beberapa insiden keracunan makanan yang dialami siswa setelah mengonsumsi MBG di sekolah mereka, seperti yang terjadi di Kabupaten Pandeglang.
Dilaporkan 28 siswa dari SDN 2 Alaswangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami gejala keracunan setelah makan makanan dari program MBG di sekolah.
Kepala BPOM Serang, Mojaza Sirait, mengakui hal ini. Ia mengatakan, pengawasan dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
"Dengan segala keterbatasan yang ada, kita berusaha untuk menghindari keracunan makanan seperti yang terjadi di beberapa tempat yang telah kita ketahui," ujar Sirait.
BACA JUGA:Salah Sasaran! Rumah di Bintaro yang Diduga Milik Nafa Urbach Rusak, Ternyata Rumah Zack Lee
BACA JUGA:Aktivis Lingkungan Minta Keterbukaan Pemerintah tentang Situ Cangkring Periuk
Menurut dia, pengawasan itu mendukung program prioritas yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Pengawasan tersebut dilaksanakan dengan metode sampling dan kunjungan ke dapur SPPG yang ada di Banten.
Sirait menjelaskan bahwa pengawasan tersebut bertujuan memastikan produksi dilakukan secara higienis dengan menggunakan bahan sehat dan bergizi.