Disway Award

Dapur MBG di Lebak Banyak Terhenti, BGN Ungkap Kendala Internal yang Menghambat Operasional

Dapur MBG di Lebak Banyak Terhenti, BGN Ungkap Kendala Internal yang Menghambat Operasional

Dapur MBG di Lebak banyak terhenti, BGN ungkap kendala internal sebagai penyebab utama-Istimewa-

INFORADAR.ID- Sejumlah dapur dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebak dilaporkan telah berhenti beroperasi dalam beberapa waktu terakhir. 

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran tentang kelancaran distribusi makanan untuk siswa-siswa yang menjadi penerima manfaat. 

Di lapangan, beberapa dapur dilaporkan tidak dapat mencapai target produksi harian, sehingga layanan MBG di sejumlah sekolah di Lebak menjadi terganggu.

BACA JUGA:Jelang Libur Nataru, Pemkab Serang Evaluasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

BACA JUGA:Upaya Cegah Banjir, Warga Kibin Kompak Normalisasi Sungai Cikambuy

BGN Lebak akhirnya memberikan penjelasan mengenai masalah ini. Dalam pernyataan yang disampaikan, pihak BGN menjelaskan bahwa penghentian operasional beberapa dapur MBG disebabkan oleh berbagai masalah internal. 

BGN menekankan bahwa saat ini sedang dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan layanan MBG di Lebak kembali normal dan kebutuhan siswa tetap terpenuhi.

Badan Gizi Nasional (BGN) di Kabupaten Lebak menjelaskan berbagai tantangan yang menyebabkan sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berhenti berfungsi di beberapa kecamatan.

BACA JUGA:Mobil Pengangkut MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Puluhan Jadi Korban

BACA JUGA:Per Desember 2025, Ini Daftar Negara yang Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Situasi ini terjadi di dapur SPPG di Bayah, Cibadak, dan Rangkasbitung.

Dikutip dari RADARBANTEN, Kepala BGN Kabupaten Lebak, Asep Royani, mengonfirmasi bahwa masalah yang muncul disebabkan oleh kendala internal antara yayasan dan pengelola dapur SPPG. 

Ia menekankan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan dan tidak akan mengganggu distribusi menu MBG mendatang.

“Penyebab utama adalah masalah internal, terutama dalam komunikasi antara yayasan dan pengelola. Namun, alhamdulillah semua masalah sudah teratasi,” jelas Asep.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: