INFORADAR.ID - Backburner relationship adalah kondisi di mana seseorang tetap mempertahankan komunikasi dengan individu lain sebagai opsi cadangan tanpa memberikan kepastian atau komitmen yang jelas.
Dalam backburner relationship, seseorang tidak dianggap sebagai prioritas utama, melainkan hanya sebagai alternatif jika hubungan utama tidak berjalan sesuai harapan.
Backburner relationship sering kali terjadi tanpa disadari, terutama di era digital di mana komunikasi bisa dengan mudah dipertahankan melalui media sosial atau pesan singkat.
Meski tampak sepele, backburner relationship dapat berdampak negatif pada kesehatan emosional dan mental individu yang terlibat.
Simak artikel ini hingga akhir agar kamu paham dengan backburner relationship dan cara menghindarinya.
BACA JUGA:The Electric State: Film Termahal Netflix, Sudah Nonton?
BACA JUGA:Gen Z dan Milenial Pacu Pertumbuhan Transaksi Bank Digital, Diprediksi Naik 52,3% di 2025
Apa Itu Backburner Relationship?
Menurut Jason Dibble, seorang profesor komunikasi yang meneliti fenomena ini, backburner relationship adalah hubungan di mana seseorang mempertahankan kontak dengan individu lain sebagai cadangan tanpa komitmen yang jelas.
Dalam banyak kasus, seseorang yang sudah berada dalam hubungan tetap menjaga komunikasi dengan mantan pasangan, teman, atau individu lain sebagai pilihan jika hubungan utama mereka gagal.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Computers in Human Behavior (2014) menemukan bahwa individu sering kali tetap berkomunikasi dengan beberapa orang yang mereka anggap sebagai cadangan, meskipun mereka berada dalam hubungan yang stabil.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena backburner relationship adalah hal yang umum dalam interaksi sosial modern.
Tanda-Tanda Backburner Relationship
Beberapa indikasi bahwa seseorang berada dalam backburner relationship meliputi: