Media sosial telah menjadi saluran utama bagi Gen Z untuk memperoleh informasi politik dan menyampaikan pendapat mereka.
BACA JUGA:5 Cara Meningkatkan Kualitas Tidur untuk Kesehatan yang Lebih Baik, Terapkan Ini
BACA JUGA:Semakin Canggih, Ini 6 Cara Memanfaatkan Aplikasi Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Belajar
Platform seperti Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok berfungsi sebagai ruang di mana mereka dapat mengakses berita terbaru, mengikuti tokoh-tokoh politik, dan terlibat dalam diskusi politik secara langsung.
3. Mencari Alternatif dari Sistem Politik Tradisional
Meskipun Gen Z sangat aktif dalam politik, mereka cenderung bersikap skeptis terhadap sistem politik yang ada.
Terutama terhadap partai politik tradisional dan politisi yang dianggap tidak transparan atau tidak memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Mereka lebih suka mendukung gerakan yang dapat menghadirkan perubahan nyata ketimbang sekadar mengikuti arus politik mainstream.
4. Kritis terhadap Berita dan Informasi yang Beredar
Karena Gen Z dibesarkan dengan teknologi dan memiliki akses luas terhadap berbagai jenis informasi, mereka cenderung lebih kritis terhadap berita yang mereka terima.
Mereka lebih selektif dalam memilih sumber berita dan sering kali memverifikasi fakta sebelum menerima informasi sebagai kebenaran.
5. Tantangan yang Dihadapi oleh Gen Z dalam Politik
Meski Gen Z menunjukkan antusiasme tinggi dalam berpolitik dan berpartisipasi dalam isu sosial, mereka dihadapkan pada beberapa tantangan.
Banyak di antara mereka yang belum memiliki hak suara karena usia, sehingga merasa terasing dari proses pemilihan umum atau politik.
Selain itu, meskipun media sosial memudahkan akses informasi, platform ini juga dipenuhi informasi yang bias atau tidak objektif.
Melalui pemahaman mendalam tentang tantangan dan potensi yang dihadapi, kamu dapat melihat bagaimana Gen Z berusaha untuk berkontribusi dalam perkembangan politik dan sosial di era modern ini.