Dengan menggunakan teknik pernapasan dalam, siswa dapat meredakan ketegangan dan kembali menemukan ketenangan.
BACA JUGA:6 Mitos dan Fakta tentang Puasa yang Harus Kamu Tahu, Salah Satunya Ini
3. Buat Jadwal Belajar yang Teratur
Salah satu penyebab utama stres bagi siswa adalah perasaan kewalahan akibat banyaknya tugas yang harus diselesaikan dalam waktu singkat.
Dengan menyusun jadwal belajar yang teratur, siswa dapat mengurangi rasa cemas dan meningkatkan produktivitas. Merencanakan waktu untuk belajar, beristirahat, dan melakukan aktivitas lain membantu siswa merasa lebih terorganisir dan memiliki kendali atas waktu mereka.
4. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Stres dan kecemasan sering kali diperburuk oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti kurang tidur, pola makan yang buruk, dan minimnya aktivitas fisik. Siswa yang cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga akan lebih resilient dalam menghadapi stres.
5. Berkolaborasi dengan Orang Lain
Mencurahkan perasaan kepada seseorang yang dipercaya seperti teman, keluarga, atau guru, merupakan langkah yang baik ketika merasa cemas atau stres.
Berbicara tentang apa yang dirasakan dapat membantu mengurangi ketegangan serta memberikan sudut pandang baru tentang masalah yang dihadapi.
6. Tetapkan Tujuan yang Realistis
Stres dan kecemasan seringkali muncul ketika siswa merasa tidak mampu mencapai target yang terlalu tinggi atau merasa terbebani oleh harapan yang banyak. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk menetapkan tujuan yang realistis dan terjangkau.
7. Manfaatkan Teknik Visualisasi Positif
Visualisasi positif merupakan teknik yang dapat membantu siswa meredakan kecemasan serta mempersiapkan diri menghadapi ujian atau tantangan lainnya.
Dengan membayangkan diri mereka berhasil menyelesaikan tugas dengan baik atau menghadapi ujian dengan penuh percaya diri, siswa dapat merasa lebih tenang dan siap menghadapi situasi tersebut.