2. Reaksi Alergi
Tidak semua orang cocok dengan tinta tato, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap zat kimia dalam tinta, terutama pada warna-warna seperti merah dan kuning.
BACA JUGA:Ini 5 Jutsu Terunik dan Mematikan di Naruto, Salah Satunya Milik Sasuke
BACA JUGA:Terjebak di Zona Nyaman, Ini 4 Kesalahan Gen Z dalam Mengejar Karier
Gejalanya bisa berupa gatal-gatal, ruam, bengkak, atau bahkan benjolan di area tato, reaksi alergi ini bisa muncul segera atau bertahun-tahun setelah pemasangan untuk mengurangi risiko, sebaiknya lakukan uji sensitivitas terlebih dahulu sebelum memasang tato.
3. Risiko Penyakit Menular
Jika jarum yang digunakan tidak steril, risiko penularan penyakit seperti Hepatitis B, Hepatitis C, atau HIV sangat tinggi.
Penyakit ini dapat menular melalui darah yang terkontaminasi, oleh karena itu pastikan studio tato menggunakan jarum sekali pakai yang steril dan memiliki standar kebersihan yang ketat untuk menghindari risiko penyakit menular.
4. Komplikasi Penyembuhan
Setelah pemasangan tato, kulit membutuhkan waktu untuk sembuh, namun tidak semua orang mengalami proses penyembuhan yang mulus, beberapa orang bisa mengalami infeksi pada luka tato jika tidak merawatnya dengan baik.
Selain itu, ada juga risiko keloid yaitu jaringan parut yang tumbuh berlebihan di sekitar tato, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keloid, pastikan mengikuti instruksi perawatan dari seniman tato untuk mengurangi risiko komplikasi ini.
Memasang tato adalah keputusan yang bersifat permanen dan berdampak pada kesehatan, risiko infeksi kulit, reaksi alergi, penyakit menular, dan komplikasi penyembuhan adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang.
Jika tetap ingin memasang tato, pastikan untuk memilih studio yang bersih dan tepercaya serta mengikuti perawatan pasca-tato dengan baik.
Dengan mempertimbangkan risiko dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak, jadi, pikirkan matang-matang sebelum memasang tato!
Ditulis oleh Nurdiansyah Mahasiswa Magang Universitas Mathla'ul Anwar Banten.