Sebanyak 60% bisnis swasta di Indonesia dijalankan oleh keluarga. Namun, tanpa transformasi manajemen yang modern dan regenerasi kepemimpinan, bisnis keluarga berisiko gagal dalam menghadapi perubahan pasar.
6. Peluang di Tengah Tantangan
Di sisi lain, digitalisasi menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia. Pada 2025, ekonomi digital Indonesia diprediksi menyumbang 7,1% terhadap PDB nasional, menjadikannya terbesar di ASEAN. Integrasi UMKM ke platform digital menciptakan peluang baru di sektor F&B, skincare, edukasi daring, dan afiliasi.
BACA JUGA:Simak, Inilah Alasan Kenapa Peluang Bisnis Catering yang Tak Pernah Surut
BACA JUGA:5 Kunci Agar Bisnis Tidak Bangkrut, Awet dan Menguntungkan
Untuk menghadapi tantangan di atas, pelaku usaha perlu menerapkan strategi seperti kenali dan pahami kebutuhan dan preferensi konsumen untuk menciptakan produk yang relevan dengan pasar, dan pastikan modal kerja cukup untuk mengelola operasional dan membayar utang tepat waktu.
Disisi lain, membangun kemitraan strategis untuk memperkuat sumber daya dan menghadapi pasar yang lebih luas. Berikan edukasi, personalisasi produk, dan konten yang relevan untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Kemudian penting untuk fokus pada efisiensi operasional untuk memangkas biaya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan.
Tahun 2025 memang penuh tantangan, namun peluang untuk berkembang tetap besar, terutama bagi UMKM yang mampu beradaptasi. Dengan strategi yang tepat dan fokus pada digitalisasi, efisiensi, dan kolaborasi, pelaku usaha dapat melewati "rollercoaster" bisnis ini dengan sukses. Jadi, siapkah kamu menghadapi tahun yang mendebarkan ini?