Optimisme di Tengah Keterpurukan
Meski suasana penuh tekanan, Erick tidak lupa menanamkan optimisme kepada para pemain. Ia mengingatkan bahwa perjalanan belum selesai, dengan lima pertandingan tersisa di fase kualifikasi.
"Kita masih punya 5 pertandingan, 3 kandang, 2 tandang. Kita butuh 9 poin untuk berada di posisi 3 atau 4, bahkan posisi 4," ungkapnya.
Pesan ini menggambarkan bahwa harapan masih ada, meski tantangan di depan sangat berat. Erick mengajak semua pihak untuk tidak menyerah dan tetap fokus pada tujuan akhir.
Momen Erick Thohir bersama ketua federasi sepak bola dunia (FIFA), Giani Infantino.-erickyhohir-Instagram.com
Ajakan untuk Introspeksi
Pidato Erick juga diisi dengan ajakan introspeksi, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh anggota tim.
"Jadi malam ini saya ingin semua yang ada di sini introspeksi diri. Kalau kalian ingin saya bertahan di sini sebagai bagian dari tim ini," katanya.
Introspeksi ini diharapkan menjadi momentum bagi tim untuk memperbaiki segala kekurangan, baik dari segi strategi, mental, maupun kerja sama di lapangan.
Erick menegaskan bahwa hanya dengan kerja keras dan kebersamaan, proyek besar ini bisa mencapai tujuannya.
BACA JUGA:24 Lokasi Pendaftaran Offline Garuda ID: PSSI Manjakan Fans Timnas Indonesia!
Kepemimpinan yang Menginspirasi
Pidato Erick Thohir menunjukkan karakter seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan berani menghadapi kritik.
Alih-alih mencari kambing hitam atas hasil buruk yang diterima, ia memilih untuk berdiri di garis depan dan mengambil tanggung jawab penuh.
Keputusannya untuk mempertanyakan kepercayaan yang diberikan kepadanya juga mencerminkan integritas yang jarang ditemui dalam dunia olahraga.
Erick tidak hanya memimpin dengan visi, tetapi juga dengan hati, memastikan bahwa semua pihak tetap satu tujuan dalam menghadapi masa depan.