Film ini mengisahkan kehidupan Kartini (diperankan oleh Dian Sastrowardoyo), yang tumbuh dengan menyaksikan ibunya, Ngasirah (Christine Hakim), diperlakukan sebagai orang buangan di rumahnya sendiri karena tidak berdarah ningrat dan dianggap sebagai pembantu.
Ayah Kartini, Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo), sangat menyayanginya namun tidak mampu menentang tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Sepanjang hidupnya, Kartini berjuang untuk kesetaraan hak bagi semua orang, baik kaum ningrat maupun rakyat biasa, khususnya dalam hal pendidikan untuk perempuan.
Bersama kedua saudara perempuannya, Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), Kartini berusaha mendirikan sekolah untuk masyarakat miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga Jepara.